Sedianya, setelah meresmikan pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT), mereka dijadwalkan meninjau normalisasi Kali Ciliwung di Kebon Baru Tebet dan Kampung Pulo.
Namun, kunjungan ke dua lokasi tersebut dibatalkan dan Jokowi memilih untuk memenuhi permintaan Ahok meninjau Kali Tunjungan, Kamal Muara.
Sebelumnya saat diwawancara di Balai Kota, Ahok mengharapkan Jokowi untuk mau meninjau keadaan di Kali Tunjungan.
Sebab, menurut dia, kali di sana sudah menyempit. Selain itu, tinjauan ke Kali Tunjungan, lanjut dia, lebih penting dibanding kawasan Kampung Pulo.
"Kamu lihat enggak Jatinegara itu sudah enggak banjir lagi sekarang. Karena 13 ruko permanen di bantaran Kali Ciliwung sudah kami bongkar semuanya. Kalau Menteri PU pasti ngajak (Presiden) ke sodetan Ciliwung. Kalau saya justru sebenarnya mau kasih lihat (Presiden) pompa air di Kali Tunjungan," kata Ahok.
Di Kali Tunjungan dan Pintu Air Kamal, Jokowi, Ahok, dan Menteri Basuki meninjau lokasi tersebut secara keseluruhan mulai dari mesin-mesin hingga aliran air yang melewati pintu air itu.
Setelah melakukan peninjauan, Jokowi menyampaikan rencana untuk membangun sebuah waduk di dekat pintu air tersebut. Rencananya, waduk itu akan memiliki total luas sekitar 90 hektar.
"Tinjauan yang dilakukan pada hari ini mengenai penyelesaian masalah banjir. Waduk Kamal Muara Penjaringan ini juga bisa menjadi daerah tampungan air," kata Jokowi.
Menurut dia, semakin banyak waduk di Jakarta, maka daerah penampung air juga akan semakin luas sehingga banjir yang kerap melanda Jakarta semakin berkurang.
"Kalau di Jakarta bagian timur ada Waduk Marunda, Jakarta bagian tengah ada Waduk Pluit, dan Jakarta bagian barat ada Waduk Kamal Muara, maka daerah tampungan air di Jakarta sudah luar biasa," ujar Jokowi.
Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar 15 menit itu, Jokowi juga turut didampingi oleh Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, dan koordinator normalisasi kali Heriyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.