Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik, Penyebab Toni Nekat Bunuh Diri Setelah Habisi Nyawa Kekasihnya

Kompas.com - 19/02/2015, 21:50 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan terhadap Amanda Fransiska Santhosa (19), ditemukan tewas setelah loncat dari apartemen Lavande milik temannya di kawasan Tebet Jakarta Selatan.

Kepala Polisi sektor Metro Penjaringan Ajun Komisaris Kus Sugiarto dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Kamis (19/2/2015) mengatakan Toni, pelaku pembunuhan itu, panik dan takut hingga nekat loncat dari lantai 23. "Menurut keterangan Siti Romlah, pembantunya, Toni ketakutan," kata kus.

Menurut Kus, Toni mondar-mandir di apartemennya hingga pembantunya ketakutan melihat tingkah laku Toni. [Baca: Cemburu, Toni Bunuh Amanda dengan 60 Tusukan di Hotel]

Menurut dia, Toni sangat panik dan takut hingga terus mondar-mandir. Bahkan, asisten rumah tangganya sampai takut melihat Toni mondar-mandir.

Selain itu, kata Kus, Toni berpesan kepada pembantunya untuk tidak membukakan pintu jika ada yang mengetuknya.

"Sekuriti apartemen didampingi tim Resmob mengetuk pintu apartemen nomor 2305 lantai 23, dari dalam terdengar Toni meminta pembantunya untuk tidak membukakan pintu," kata Kus.

Lalu sekuriti beserta tim Resmob mencoba membuka pintu, bersamaan dengan pintu terbuka Toni sudah berdiri di balkon apartemen.

"Tersangka tiba-tiba meloncat dari balkon apartemen dan ditemukan dengan posisi tengkurap serta sudah tidak bernyawa," ujar Kus. [Baca: Setelah Habisi Nyawa Wanita Ini, Pelaku Loncat dari Lantai 23 Apartemen]

Polisi menutup kasus ini dikarenakan tersangka meninggal dunia. "Kita SP3, karena tersangka sudah meninggal," ujarnya.

Amanda ditemukan bersimbah darah di kamar hotel Golden Sky, Pluit, Jakarta Utara. Setelah melakukan pendalaman pelaku ternyata adalah pacar korban. Toni tega menghabiskan nyawa Amanda karena cemburu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com