Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dikeroyok, Randi Diundang Bertemu Ketua DPC PAN Bekasi Utara

Kompas.com - 20/02/2015, 15:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Politisi yang Bertemu dengan salah seorang wartawan Radar Bekasi, Randi Yasetiawan, adalah Ketua DPC Partai Amanat Nasional Bekasi Utara, Iryansyah. Randi menjadi korban pengeroyokan oleh orang yang diduga suruhan seorang politisi salah satu partai di kota Bekasi, Jawa Barat.

Hal ini seperti yang disampaikan Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo.

"Korban diundang oleh Iryansyah selaku ketua DPC PAN Kecamatan Bekasi Utara," ujar Siswo kepada Kompas.com, Jumat (20/2/2015).

Siswo juga mengatakan ternyata Iryansyah datang dengan didampingi oleh anggota DPD PAN lain, yaitu Faturahman. [Baca: Wartawan di Bekasi Dihajar Suruhan Politisi karena Pemberitaan]

Siswo mengatakan mereka bertemu di rumah makan Aruna sore kemarin. Pertemuan mereka untuk membicarakan soal berita yang dimuat Radar Bekasi, Selasa lalu.

Siswo mengatakan tiba-tiba saja ada dua orang pria tidak dikenal yang menarik Randi ke belakang. Kemudian, langsung mengeroyok Randi hingga mendapatkan luka memar di wajah dan punggungnya.

Siswo mengatakan setelah pengeroyokan tersebut Randi langsung melapor ke polisi. Saat ini, polisi masih menyelidiki lebih lanjut hubungan dua orang yang memukul Randi dengan politisi PAN.

Iryansyah saat ini masih berstatus sebagai saksi. Sementara itu, Randi mengatakan bahwa orang yang mengeroyoknya adalah suruhan dari para politisi itu. Sebab, mereka mengancam Randi untuk segera mengklarifikasi berita yang ia buat soal PAN.

Randi juga melihat politisi tersebut memberikan kode kepada dua preman itu untuk memukuli Randi.

Selain itu, gabungan wartawan dari berbagai media di Kota Bekasi juga melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPP PAN di Jalan Ahmad Yani, hari ini. Aksi tersebut berkaitan dengan penganiayaan yang dialami Randi.

"Ini adalah aksi solidaritas mengutuk kekerasan terhadap wartawan " ujar salah seorang rekan Randi, Syahrul.

Syahrul yang juga wartawan di tempat Randi bekerja mengatakan penganiayaan yang dialami Randi akibat berita yang dimuat di Radar Bekasi beberapa waktu lalu. Berita tersebut mengenai sikap DPP PAN Kota Bekasi dalam pemilihan calon ketua umum DPP PAN pada Munas nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com