"Saya juga kaget bisa segitu. Saya tahunya pas nandatangin kontrak. Kalau sudah menang gitu enggak bisa mundur, bisa black list kita," kata Taufik kepada Kompas.com, di pelataran teras kantornya, Senin (2/3/2015).
Diakui Taufik, dirinya memang kontraktor kecil. Biasanya, dia menggarap proyek untuk pengadaan dengan nilai di bawah Rp 100 juta. "Kalau di bawah 100-50 juta saya masih nanganin, tapi kalau sebesar itu teman saya yang pakai nama perusahaan kita," ujar Taufik.
Taufik mengaku mempercayai sang teman. Apalagi, perusahaannya ikut melalui lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI. "Saya pikir lelang di ULP kan sudah terbuka, enggak ada kongkalikong," ujar Taufik.
Namun, setelah tahu kabar dari media nama perusahaannya menang tender untuk proyek miliaran yang diduga berasal dari dana siluman di APBD, dirinya shock.
"Saya sudah nonton TV. Terus terang yang kita pikirkan kita jadi was-was, enggak bisa tidur. Karena perusahaan kita terkait ke sana. Masalahnya, kita enggak tahu pekerjaanya sejauh itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.