Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Menteri Anies soal Pengadaan UPS di Sekolah di Jakarta

Kompas.com - 02/03/2015, 18:50 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan mengatakan bahwa pengadaan uninterruptible power supply (UPS) atau alat penyimpan daya sedianya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah di setiap daerah. Menurut Anies, UPS hanya diperlukan bagi sekolah di daerah yang mengalami masalah listrik.

"Ya tergantung setiap daerah. Kalau ada masalah listrik, bisa jadi perlu. Kalau enggak, ya enggak," kata Anies di kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (2/3/2015).

Selebihnya, Anies enggan menyampaikan pendapatnya mengenai pengadaan UPS di Provinsi DKI Jakarta yang dipermasalahkan tersebut.

Pada Jumat (27/2/2015), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi kantor KPK untuk melaporkan dugaan penyelewengan yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dari 2012-2014 dan dugaan percobaan tindak pidana korupsi pada tahun 2015.

Ahok mengungkapkan, dalam APBD 2014, terdapat penganggaran UPS untuk sekolah-sekolah yang nilainya tak wajar.

Pada APBD 2014, pengadaan UPS menghabiskan sebanyak Rp 330 miliar dengan harga sekitar Rp 5,8 miliar tiap unitnya.

Kecurigaan Basuki terhadap adanya praktik mark up (penggelembungan) anggaran itu semakin bertambah ketika ia mengomunikasikan pengadaan UPS pada APBD 2014 ini dengan salah seorang temannya yang juga ahli di bidang tersebut. Temannya memberi gambaran tentang UPS yang digunakan di kantornya.

UPS dengan kapasitas 40 KVA (kilovolt ampere) bisa dibeli dengan dana sebesar Rp 163 juta dan UPS itu bisa mengamankan data sebanyak 60 unit komputer bila sedang mati listrik sehingga teman Basuki pun merasa heran UPS seperti apa yang harganya mencapai miliaran rupiah yang digunakan untuk sebuah sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com