Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Tender UPS Miliaran Rupiah, Taufiq Dapat Komisi

Kompas.com - 02/03/2015, 21:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Keberhasilan CV Bukit Terpadu Utama memenangkan tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) senilai Rp 5.833.289.000 untuk SMKN 53 Jakarta Barat membuat pemiliknya mendapatkan komisi.

Tender CV Bukit Terpadu Utama itu dilakukan oleh teman pemilik perusahaan yang beralamat sama dengan toko genteng UD Bersama Maher Genteng Jatiwangi, di Jalan Sekip Ujung Nomor 30 atau Jalan Ahmad Yani No 31, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur.

Taufiqurrohim, pemilik CV, menjelaskan, dia mendapatkan sejumlah komisi setelah nama perusahaannya dipakai oleh teman tersebut. Hanya saja, dia enggan menyebut rincian besaran nominal komisi yang diterimanya.

"Saya dikasihlah sedikit uang jasa. Istilahnya diberikan ke saya begitu," kata Taufiqurrohim, Senin (2/3/2015). [Baca: Menang Tender UPS, CV BTU Akui Hanya Dipinjam untuk Ikut Lelang di UPL]

Taufiqurrohim memastikan, perusahaannya menang lelang melalui ULP (Unit Layanan Pengadaan) DKI. Terlebih lagi, dia pikir ikut lelang melalui ULP merupakan lelang terbuka bagi perusahaan mana pun sehingga percaya kepada temannya tersebut.

"Semua orang bisa ikuti pelelangan dengan catatan, dia punya perusahaan yang sesuai persyaratan. Sekarang kan lelang memang harus lewat ULP," kata dia.

Menurut Taufiqurrohim, proses lelang ULP, harga ditentukan oleh pihak pemesan. Apabila pemesan di sebuah lembaga pemerintahan menginginkan pengadaan sofa untuk kantor, pemesan biasanya melakukan survei harga terlebih dahulu ke produsen.

Setelah merasa harga yang ada cukup layak, pemesan kemudian mengajukan ke ULP. Nantinya, perusahaan yang ikut lelang di ULP kemudian memberikan tawaran, siapa yang mampu paling murah dalam pengadaan barang.

"Tetapi, enggak mesti yang murah juga yang biasanya menang. Misalnya, ketentuan syaratnya enggak lengkap, ya enggak bisa (lolos)," kata Taufik. (Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com