Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran: Sudah Sudah Jadi Abu

Kompas.com - 06/03/2015, 11:39 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lastri (40) duduk di depan kontrakan yang sudah menjadi arang. Sambil memeluk Iyus (45), Lastri terisak mengingat semua harta benda yang dimilikinya habis dilalap api, Jumat (5/3/2015).

"Habis semua, Bu," kata perempuan itu. Iyus hanya terdiam dan mengangguk sambil terisak.

Saat kejadian Lastri mengaku sedang berjualan di Grand Indonesia. Dia mendengar ada kebakaran dari tetangganya lewat telepon genggam.

"Saya langsung lemas, dan langsung ke lokasi tapi api sudah besar sudah menyambar. Ya terpaksa pasrah," ujarnya.

Suami Lastri, Jamur (45) mengaku sudah merasakan firasat tidak enak. "Saya enggak enak perasaan, kirain mau ada apa," kata Jamur. Lastri dan Jamur yang hendak pulang ke Solo pun terpaksa membatalkan rencananya karena musibah ini.

Iyus, pemilik rumah yang dikontrak Lastri, juga bingung. Semua persiapan untuk pernikahan anaknya, Dewi (20), tak tersisa. "Saya mau nikahin anak tanggal 4, semua bahan habis tinggal abu, sampai saat ini belum tahu mau gimana masih bingung mungkin ditunda dulu," ujar dia.

Saat kejadian Iyus sedang berkumpul dengan keluarganya di rumah. "Tiba-tiba melihat api di belakang, enggak ingat apa-apa. Ingatnya ya ini sama anak sama cucu," katanya.

Iyus sempat panik sebab cucunya Esa (4) terlepas dari tangannya. "Dia sempat hilang saya panik takut kenapa-napa, tapi ketemu alhamdulilah," ujar Iyus.

Lastri dan Iyus kini pasrah. Mereka menunggu bantuan berupa pakaian dan makanan. "Baju ya tinggal yang dipakai. Saya pinjem ini punya keponakan. Emas saya 24 gram ikut terbakar," kata Lastri.

Begitu juga dengan Iyus yang hingga kini masih memakai baju yang sama dari sejak kejadian kemarin. "Udah kotor begini, tidak ada ganti," ujar dia.

Api melalap rumah padat penduduk di RW 14 Jati Bunder Tanah Abang Jakarta Pusat. Akibatnya 2.122 warga kehilangan tempat tinggalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com