Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengalir, Dukungan untuk Ahok Berantas Anggaran Siluman

Kompas.com - 08/03/2015, 09:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat dukungan dari kelompok masyarakat Ibu Kota untuk memperjuangkan APBD DKI tahun 2015 yang bersih dari "anggaran siluman."

Dukungan itu diberikan menyusul terjadinya kisruh antara Ahok dengan DPRD DKI terkait APBD tersebut.

Salah satunya adalah Aditya Yogi Prabowo yang merupakan inisiator gerakan "Teman Ahok." Ia bersama beberapa temannya menginisiasi pemberian dukungan pada Ahok untuk konsisten membersihkan APBD DKI dari campur tangan oknum anggota DPRD.

"Kita ingin menunjukkan kalau Ahok tidak sendiri, mudah-mudahan Ahok konsisten," kata pria yang akrab disapa Bowo tersebut, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (8/3/2015).

Bowo melanjutkan, aksi hari ini merupakan aksi kedua yang digelar "Teman Ahok" dengan memanfaatkan kegiatan car free day. Aksi digelar dengan berbagai kegiatan agar mendapat perhatian masyarakat yang beraktivitas di area car free day.

Selain membagi-bagikan selebaran, stiker dan bunga mawar putih, acara yang mengambil tema "Kirim Begal APBD ke Penjara" ini juga menyediakan dua booth untuk berfoto dengan gambar Ahok sebagai latarnya, dan pembentangan dua spanduk masing-masing berukuran 10 meter untuk menampung dukungan masyarakat melalui pembubuhan tanda tangan.

"Dukungan masyarakat pada Ahok semakin banyak karena kita sudah muak dengan penyalahgunaan APBD," ujarnya.

Selain "Teman Ahok," ada juga kelompok masyarakat Jakarta yang menamakan diri "Sahabat Ahok" dan menggelar aksi serupa di sekitar Bundaran HI. Aksi tersebut diinisiasi olah para guru bantu DKI Jakarta yang mengabdi di berbagai jenjang pendidikan.

Meski digelar dengan cara sederhana, namun aksi para guru bantu itu tetap mengundang perhatian masyarakat. Mereka ikut membubuhkan tanda tangan dalam sehelai kain putih yang diletakkan di atas aspal.

"Pak Ahok jangan takut perjuangkan kepentingan rakyat," kata Dani, salah satu guru bantu SMA swasta di Jakarta Barat, dalam aksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com