Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakultas Farmasi UI Sesalkan Polisi Olah TKP di Lokasi Lab Meledak

Kompas.com - 17/03/2015, 15:19 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Fakultas Farmasi Universitas Indonesia menyesalkan polisi yang datang ke Laboratorium Kimia Kualitatif untuk melakukan penyelidikan.

Menurut Humas Fakultas Farmasi UI Devfiany Aprilia Artha, mereka tidak perlu melapor kepada kepolisian karena tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut, Selasa (17/3/2015).

"Untuk apa lapor polisi, tidak ada korban jiwa, tidak butuh penyelidikan lagi, tidak butuh orang-orang ahli untuk menyelidiki karena sudah jelas penyebabnya apa," ujarnya.

Devfiany juga menyesalkan atas kedatangan polisi tadi malam sebab, kata dia, polisi tersebut datang tanpa seizin pihak Fakultas Farmasi UI.

"Kami menyesalkan atas kedatangan polisi tanpa seizin kami dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan saya sedih. Polisi tidak punya hak melakukan olah TKP," katanya.

Devfiany mengatakan, tidak ada yang ditutupi oleh pihak Fakultas Farmasi UI sehingga polisi tidak punya kepentingan untuk datang dan melakukan olah TKP. [Baca: Satu Korban Ledakan Lab Farmasi UI Butuh Dua Kali Operasi Lagi]

"Kalaupun mau lihat jelas gitu loh apa yang mau dilihat. Tidak ada yang ditutupi. Jika ingin memeriksa dan ada undang-undangnya, silakan," katanya.

Devfiany mengatakan, para polisi juga membawa beberapa peralatan laboratorium yang katanya akan dijadikan sebagai alat bukti.

Ledakan di Laboratorium Kimia Kualitatif Fakultas Farmasi UI terjadi pada Senin (16/3/2015) pagi kemarin pukul 10.30. Pada malam harinya, Polres Metro Depok datang ke Laboratorium Fakultas Farmasi UI untuk melakukan olah TKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com