Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Beberkan Kronologi Rapat yang Libatkan Istrinya

Kompas.com - 19/03/2015, 00:08 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memaparkan kronologi rapat revitalisasi Kota Tua di Balai Kota yang melibatkan istrinya, Veronica Tan, dan adiknya, Hari Basuki. Pasalnya, Ahok mengklaim bahwa istrinya diarahkan agar rapat di ruang tersebut.

"Yang jelas dirancang. Istri saya tidak pernah rapat di sana," ungkap Ahok dalam sesi wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Selasa (17/3/2015) lalu.

Ahok menduga, ada indikasi pengkhianatan dari anak buahnya. Pasalnya, sebelum rapat digelar, Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni diketahui mengundang adik Ahok, Hari Basuki, untuk ikut bergabung.

"Ibu Sylviana Murni yang telepon adik saya," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Lalu apakah Ibu Sylvi yang dimaksud Ahok telah berkhianat terhadapnya? Ahok pun memberi jawaban diplomatis. Menurut dia, ada segelintir anak buahnya yang tidak suka terhadap dirinya.

"Saya tidak bilang (Bu Sylvi) berkhianat. Hanya, tidak semua orang suka dengan saya," lanjutnya.

Ahok menduga, saat itu, istrinya digiring untuk rapat di ruangan tersebut. Hal itu bertujuan menciptakan opini publik agar seolah-olah Ahok melakukan kesalahan.

"Jadi, itu dirancang, kan lucu. Istri saya tidak pernah rapat di ruangan itu. Ruangan itu masuknya pun lewat ruangan saya. Terlebih lagi, istri saya datang telat sejam karena ada rapat di tempat lain, lalu diarahkan rapat di ruangan itu, terus difoto dan diekspos. Memang sudah direncanakan," paparnya.

Ahok menilai, peran Sylvi cukup vital dalam mengarahkan istri Ahok ke ruang rapat tersebut. Pasalnya, menurut Ahok, Sylvi sempat meminta izin kepada dirinya secara sopan. Namun, ketika foto rapat tersebut heboh di media, Ahok pun kaget. Meski demikian, Ahok sadar bahwa hal tersebut memang sudah direncanakan.

"Makanya saya marah. Tau gak kenapa? Kok santun-santun pengecut ya? Saya tuh dilatih sejak kecil oleh bapak saya, hitam atau putih, koboi aja. Saya gak pernah munafik. Ada yang ajak bertinju, gue ladenin. Kalau tusuk dari belakang, itu pengecut," sindir Ahok.

Sebelumnya, foto rapat revitalisasi Kota Tua yang dipimpin Veronica Tan dan Hari Basuki sempat menuai kehebohan di dunia maya. Banyak yang menduga, Ahok sengaja memasukkan istri dan adiknya untuk menggunakan fasilitas gubernur, termasuk ruang rapat.

Lihat video wawancara dengan Ahok berikut ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com