Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2015, 07:00 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI diduga tidak pernah memeriksa kondisi fisik barang yang diajukan dalam pengadaan di setiap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Hal ini terungkap dari ketidaktahuan Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham "Lulung" Lunggana terkait bentuk fisik uninterruptible power supply (UPS).

"Ini kelemahan DPRD DKI dalam bentuk pengawasan terhadap eksekutif. Tidak mau tahu atau bahkan berkeinginan untuk ngecek barang yang sudah dibeli dan dianggarkan dalam APBD," ujar Direktur CBA Centre For Budgeting Analysis, Uchok Sky Khadafi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2015).

Imbasnya, banyak temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait penyimpangan anggaran. Pasalnya, banyak barang yang sudah dibeli tapi tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertulis dalam dokumen kontrak.

"Dewan selaku 'yes man' alias terima saja semua barang yang sudah dibeli, mereka cenderung tutup mata, atas adanya pengurangan volume pekerjaan, atau adanya barang yang rusak," papar Uchok.

Uchok mengatakan, tak heran ada masyarakat yang menilai bahwa wakil rakyat DKI tersebut seolah-olah membeli kucing dalam karung. Tak berlebihan pula bila ada warga yang menduga keterlibatan pihak ketiga dalam pengadaan barang tersebut. 

Sebelumnya, Lulung mengungkapkan ketidaktahuannya terhadap bentuk fisik UPS. Bahkan, politisi Partai Persatuan Pembangunan ini mengakui keterbatasan tersebut sebagai hal yang lumrah sebagai manusia. (Baca: Lulung: Ternyata UPS Sebesar Itu...)

Seperti diketahui, Haji Lulung mengira jika bentuk fisik UPS sama seperti universal serial bus (USB) atau flashdisk. Sehingga, politisi ini kerap salah menyebut istilah UPS dengan sebutan USB. 

"Barangnya saja yang tidak tahu. Kemampuan orang secara fisiologi kan berbeda. Saya pikir UPS itu USB. Belum ngerti, ternyata (barangnya) sebesar itu," ujar Lulung saat ditemui di Mal FX, Jakarta, Selasa (17/3/2015) malam. (BacaSalah Sebut UPS Jadi USB, Lulung Mengaku Sedang Lelah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com