"Allah maha tahu segalanya jadi saya no comment. Saya akan tetap bekerja, tidak mau malah memperuncing masalah," kata Sylviana kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor Kwarnas, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2010).
Sylviana menduga bahwa Ahok sedang emosi dengan kekisruhan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta sehingga mengeluarkan pernyataan seperti itu. [Baca: Soal Rapat Keluarga Ahok di Balai Kota, Keterangan Dua Pejabat DKI Berbeda]
"Saya jauh lebih tua, lebih mengerti. Mungkin Bapak (Ahok) sedang emosi, tetapi sudah saya komunikasikan dan klarifikasikan kepada beliau," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat tersebut.
Menurut Sylviana, sebagai bawahan, dia justru ingin menjaga Ahok dengan memberikan loyalitas serta kinerja terbaik.
Sebelumnya, Ahok mengatakan bahwa rapat yang melibatkan istrinya sudah diatur. Ahok juga menduga bahwa dia dikhianati oleh bawahannya.
Ahok menilai, peran Sylvi cukup vital dalam mengarahkan istri Ahok ke ruang rapat tersebut. Sebab, kata Ahok, Sylvi sempat meminta izin kepadanya secara sopan.
Namun, ketika foto rapat tersebut heboh di media, Ahok pun kaget. Meski demikian, Ahok sadar bahwa hal tersebut memang sudah direncanakan. [Baca: Ahok Beberkan Kronologi Rapat yang Libatkan Istrinya]
Sebelumnya, foto dari rapat revitalisasi Kota Tua yang dipimpin Veronica Tan dan adik Ahok, Hari Basuki, sempat menuai kehebohan di dunia maya. Banyak yang menduga, Ahok sengaja memasukkan istri dan adiknya untuk menggunakan fasilitas gubernur, termasuk ruang rapat.