Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Angket: Pemanggilan Ahok Berpotensi Timbulkan Keributan

Kompas.com - 24/03/2015, 13:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua panitia hak angket DPRD DKI Jakarta Mohamad Sangaji mengatakan, pemanggilan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bukan sesuatu yang wajib. Ia pun menyatakan pemanggilan terhadap Ahok, sapaan Basuki, bukan opsi terbaik karena bisa menimbulkan keributan.

"Kan saya ketua tim angket, bukan Pak Gubernur ketua tim angket. Ngapain nantang saya? Saya kan enggak suka ribut-ribut," ujar dia, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Pada kesempatan terpisah, anggota panitia hak angket Prabowo Soenirman juga menyampaikan hal yang sama dengan Sangaji. Menurut dia, saat ini keterangan yang diperoleh panitia hak angket dari para saksi yang dipanggil dirasa sudah cukup.

"Kita lihat evaluasi kita, kalau dirasa keterangan yang diperoleh sudah memenuhi, maka Ahok tak perlu diundang," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, Ahok mengimbau panitia angket untuk memanggil dirinya. Sebab, lanjut dia, hak angket itu bertujuan untuk menyelidikinya. [Baca: Ahok: Kalau Jantan, Tim Angket Panggil Saya Dong!]

"Kalau mereka (panitia angket) jantan, ya panggil saya dong. Kita kan sudah berperkara nih, supaya bisa saya jawab. Mana kemarin juga enggak jadi interpelasi, takut juga," kata dia, di Balai Kota, Selasa pagi.

Panitia hak angket dibentuk pada akhir Februari lalu. Tujuan pembentukannya untuk menyelidiki dugaan maladministrasi yang dilakukan Ahok dalam pengajuan RAPBD ke Kemendagri, dan pelanggaran etika sebagai seorang kepala daerah.

Sejauh ini, pihak-pihak yang telah dipanggil oleh panitia hak angket diantaranya Sekretaris Daerah Saefullah; Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono; konsultan e-budgeting Gagat Wahono; Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Sarwo Handayani; dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.

Rencananya, pada Rabu (25/3/2015) hingga Jumat (27/3/2015) besok, panitia hak angket akan memanggil sejumlah pakar ahli, yang terdiri dari pakar hukum tata negara dan pakar komunikasi politik.

Kepada para pakar tersebut, nantinya panitia hak angket akan menanyakan beberapa hal terkait dugaan maladministrasi dan etika yang dilakukan Ahok. Pemanggilan para pakar akan menutup proses angket yang telah berjalan sejak awal Maret.

Nantinya, keterangan dari para pakar akan melengkapi para saksi yang telah dipanggil. Nantinya hasil hak angket akan diserahkan ke pimpinan DPRD, untuk kemudian diparipurnakan yang kemungkinan besar akan dilangsungkan Rabu (1/4/2015) pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com