Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Pergub Anggaran 2014, Ahok Akui Masih Kelebihan Uang

Kompas.com - 26/03/2015, 17:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak mempermasalahkan penggunaan peraturan gubernur (pergub) anggaran 2014 senilai Rp 72,90 triliun. Meski nilai itu lebih kecil dibanding pagu anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 senilai Rp 73,08 triliun, Basuki justru mengaku masih kelebihan uang. 

"Kami sisir lagi anggaran 2015 dan kami potong biaya pemeliharaan, alat tulis kantor (ATK), termasuk perjalanan dinas ke luar negeri, kami dapat Rp 1,2 triliun, kelebihan duit berarti," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (26/3/2015). 

Tambahan uang itu berasal dari pemangkasan anggaran setelah evaluasi dari Kemendagri. Kelebihan anggaran tersebut akan disuntikkan ke Bank DKI dan Dinas Bina Marga DKI.

Di sisi lain, Basuki membeberkan upaya oknum satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang masih ingin "bermain" anggaran, misalnya dalam proyek renovasi atau rehabilitasi gedung sekolah dan lain-lain.

Oknum SKPD itu bekerja sama dengan konsultan dan swasta untuk memainkan waktu pengerjaan serta anggarannya. "Jumlah hari kerja orang swasta seminggu dia bikinnya tiga bulan, swasta kerja 10 orang dia laporin 60 orang, itu (motif) nyolong-nya begitu. Terus alat yang dipakai bagi swasta, 5 kubik dia bilangnya 7 kubik. Nyolong, saya tahu kok," kata Basuki. 

Permainan semacam inilah yang membuat pembiayaan program di Jakarta begitu fantastis. Karena itu, tahun ini Pemprov DKI mengontrol serta menyisir anggaran dengan menggunakan sistem e-budgeting.

"Nah, sekarang DPRD selesai, ada lagi cerita dua versi (RAPBD), sekarang tinggal satu (RAPBD) yang milik Pemda. Sekarang tinggal saya bereskan oknum SKPD yang main siapa. Saya mau ke Mendagri begitu tahu siapa yang main, kami jadikan staf, gitu saja sudah," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com