Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priiittt...! Anggota TNI Dirazia di Jalan Otista

Kompas.com - 30/03/2015, 13:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015), mendadak dipenuhi oleh aparat berseragam polisi militer TNI. Marka dan rambu peringatan mengenai adanya razia dibentangkan di tepi jalan. Para petugas ini adalah polisi militer TNI dari tiga angkatan, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Petugas polisi militer ini sedang melaksanakan razia operasi penegakan ketertiban (gaktib) dengan sasaran personel TNI. Petugas berjaga di dua ruas jalur Otista, baik arah Kampung Melayu maupun arah Cawang. Untuk menghindari oknum TNI "kabur", sisi tepi kiri, tengah, dan jalur transjakarta, turut dijaga.

Sekitar 60 petugas polisi militer dilibatkan untuk menjaring anggota TNI yang melintas. Mereka yang dihentikan diperiksa surat kelengkapannya, misalnya surat izin meninggalkan kantor. Sebab, para anggota TNI yang keluar dengan kendaraan pada jam dinas harus dapat menunjukkan surat izin. Yang kedapatan tidak memiliki surat izin akan "ditilang".

Letnan Kolonel Polisi Militer Jeffrey Purba, Komandan Tim Gaktib Pusat POM AU, mengatakan, sasaran operasi adalah personel TNI dalam kaitannya dengan penegakan disiplin, khususnya bagi mereka yang keluar markas tanpa surat-surat.

"Aturan jelas di TNI, keluar markas pada jam dinas itu harus ada izin," kata Jeffrey kepada wartawan, di lokasi razia, Senin (30/3/2015).

Selain soal izin keluar kantor, Jeffrey mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kelengkapan atribut, surat kendaraan, dan disiplin berlalu lintas. Personel TNI yang kedapatan melewati jalur transjakarta juga akan diberhentikan.

"Kalau ada anggota TNI masuk jalur busway, kita tegakkan aturan. Jelas melanggar hukum," ujar Jeffrey.

Menurut Jeffrey, selain di Jalan Otista Raya, razia juga dilakukan di Taman Mini. Menurut dia, operasi ini adalah perintah langsung Panglima TNI. "Perintah Panglima TNI, setiap angkatan melakukan operasi masing-masing. Nanti laporan ini langsung ke Panglima TNI juga, tapi secara berjenjang karena ini jadi barometer sampai di mana tingkat disiplin TNI di Jakarta," ujar Jeffrey.

Pantauan Kompas.com, beberapa mobil berpelat TNI dihentikan petugas. Tak hanya mobil, personel berseragam TNI yang tengah melintas dengan motor juga diperiksa. Mereka yang kedapatan tak dilengkapi surat-surat terlihat pasrah identitasnya dicatat petugas polisi militer.

Sejauh ini, Jeffrey mengatakan, razia berlangsung kondusif, tak ada yang melawan, meskipun ada satu dua oknum yang begitu melihat adanya razia langsung memutar balik kendaraan, khususnya mereka yang membawa motor.

"Itu pasti dia yang sudah tahu salah. Tapi, secara umum, prajurit TNI disiplin, hanya oknum-oknum," kata dia.

Menurut dia, sanksi nanti akan ditentukan oleh kesatuan masing-masing sesuai pelanggaran yang dilakukan. Sanksi bisa meliputi penundaan pangkat dan sanksi administratif. Razia yang dimulai pukul 10.00 berakhir pukul 12.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com