Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Anggaran, Ahok Ingin Beli Tanah Sebanyak-banyaknya untuk DKI

Kompas.com - 02/04/2015, 09:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mengalihkan beberapa anggaran yang terindikasi pemborosan atau bisa di-mark up. Pengalihan anggaran itu dilakukan dengan menyisir anggaran bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan e-budgeting

"Untuk apa Bank DKI dikasih uang, kan kami ingin hampir semua orang harusa punya e-money termasuk pembelian beras, toko kelontong semua sama harus pakai e-money," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (2/4/2015).

Kemudian setoran modal untuk PT Food Station Tjipinan Jaya untuk mewujudkan upaya Pemprov DKI memenuhi persediaan beras. Basuki tak ingin lagi, hanya pengusaha besar maupun cukong yang memiliki stok beras berlebih. Sehingga, banyak pengusaha kecil yang membeli beras dari cukong. Apabila para cukong mendengar PT Food Station Tjipinang Jaya memiliki modal hingga Rp 1,5 triliun dan persediaan beras yang cukup, maka para penimbun beras menjadi ketakutan.

Kemudian, modal untuk PT Jakarta Propertindo akan dipergunakan untuk belanja aset dan belanja tanah. "Mumpung tanah belum pada naik harganya, beli dulu tanah yang banyak. Termasuk anggaran itu untuk Dinas Perumahan, kami akan bangun banyak rumah, makanya harus beli banyak tanah," kata Basuki. 

Anggaran-anggaran yang dipangkas itu juga akan dialihkan untuk penambahan anggaran Dinas Tata Air. Salah satu contohnya, di Jakarta Selatan, hampir seluruh perkantoran dan apartemen dibangun di lembah. Sehingga, jika tanah itu diuruk, maka daerah sekeliling apartemen itu akan terendam banjir di kala hujan.

"Dengan adanya uang ini kami akan tolak permohonan pengusaha membeli lahan dan difungsikan untuk apartemen. Lebih baik kami yang beli tanahnya, izin pembangunan apartemen kami tolak dan tetap kami fungsikan untuk peruntukan pembangunan embung. Model ini yang mesti kami samakan persepsinya dengan Kemendagri," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com