Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Pastikan Tunjangan Besar PNS Tak Diubah

Kompas.com - 02/04/2015, 10:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan alokasi anggaran tunjangan kinerja daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 tidak akan diubah. Meskipun besaran alokasi itu sempat mendapat sorotan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pada rapat klarifikasi persamaan persepsi APBD 2015 yang dilakukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI dengan Kemendagri, Kamis (2/4/2015) ini, Basuki memastikan alokasi TKD tidak diubah besaran proporsinya. Selama porsi penganggaran untuk pegawai masih di bawah 24 persen, besaran itu tidak menjadi masalah. 

"TKD semuanya jalan, ganti nama saja. Mendagri keluarkan aturan (belanja pegawai) 30 persen kok, enggak masalah kan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (2/4/2015). 

Provinsi lain, kata Basuki, diizinkan mengalokasi anggaran belanja pegawai sebesar 30 persen. Pasalnya, provinsi lain tidak pernah menanggung gaji pegawai di wilayah kabupaten dan kota. Sementara Pemprov DKI menanggung gaji pegawai mulai dari pegawai terkecil di tingkat kelurahan hingga provinsi.

Di sisi lain, banyak pihak juga yang mengkritik perihal besarnya operasional wali kota. Padahal, lanjut dia, anggaran operasional itu dipergunakan termasuk untuk pembayaran para pekerja harian lepas (PHL) yang bekerja di kelurahan dan kecamatan.

Saat ini, para PHL itu tidak lagi berstatus sebagai pekerja alih daya dan kontrak individual dengan Pemprov DKI dan dibayar sesuai nilai upah minimum provinsi (UMP) tiap bulannya.

"Dulu (pembayaran gaji PHL) di pos belanja barang jasa namanya. Untuk apa kami belanja barang jasa ditenderkan ke orang lain? Kadang-kadang PHL yang kerja tidak dikasih gaji sesuai UMP. Lebih baik taruh gaji di operasional wali kota, bayar gaji saja, kayak pembantu di rumah. Kesannya ada operasional kok wali kota meningkat, padahal lebih hemat daripada belanja jasa yang pakai lelang outsourcing," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com