Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Anak Alex Usman soal Pengadaan Buku Didanai APBD DKI

Kompas.com - 02/04/2015, 09:27 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengaku sudah berbicara dengan Rina Aditya Sartika, anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra. Pembicaraan itu terkait dengan kasus mark up pengadaan buku yang diduga dilakukan oleh Rina.

"Gue udah tanya betul-betul, 'lu posisinya di mana di masalah ini?' Dia jelasin, terus gue pikir masuk logika juga," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Rabu (1/4/2015).

Menurut Taufik, Rina telah menjelaskan sejauh apa keterlibatannya. Dia mengatakan dalam pengajuan yang dilakukan kepada Pemerintah Provinsi DKI, tidak mungkin dilakukan oleh perorangan melainkan harus melalui perusahaan.

Dalam kasus Rina, kata Taufik, Rina telah menyerahkan hak cipta kepada suatu perusahaan. Perusahaan itu lah yang secara kebetulan merekomendasikan kepada Pemprov DKI.

Taufik mengatakan, Rina tidak tahu menahu siapa saja pihak yang membeli bukunya. Sebagai pencipta buku, Rina hanya menerima hak-haknya saja. "Misalnya saya mau jual buku ke perusahaan nih, perusahaan mau beli 50. Dijual-lah itu buku ke perusahaan. Terus logikanya, enggak mungkin perseorangan ada di APBD. Harus perusahaan," ujar Taufik.

Taufik pun mengatakan, dibelinya buku Rina merupakan sebuah kebetulan saja. Menurut dia, tidak ada kaitan antara pengadaan buku Rina dengan jabatan ayah Rina, Alex Usman, yang kini menjadi tersangka kasus tindak korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS).

"Jadi kebetulan aja bukunya Bu Rina. Kalau buku yang lain (yang masuk pengadaan) ya mungkin aja," ujar Taufik.

Rina diduga terlibat masalah pengadaan buku yang telah diterbitkan dan pengadaannya menggunakan pos anggaran Dinas Pendidikan di APBD DKI 2014. Buku tersebut adalah "Dari Kampoeng Hingga Metropolitan", "Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi", "Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit", "Dari Delman Menuju MRT", "Perempuan Betawi Menyusui", dan "Urban Batavia Urban Jakarta".

Berdasarkan dokumen APBD 2014, anggaran pengadaan buku itu terbilang fantastis. Buku Dari "Delman Menuju MRT" dianggarkan untuk siswa SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk siswa SD, anggarannya Rp 830 juta; alokasi untuk SMP senilai Rp 600 juta; untuk siswa SMA sebesar Rp 500 juta; dan untuk siswa SMK sebesar Rp 500 juta. Sementara anggaran buku "Urban Batavia Urban Jakarta" senilai Rp 500 juta. Buku "Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit" untuk siswa SMA dan SMK sebesar Rp 500 juta serta buku "Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi" senilai Rp 500 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com