Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Dipecat, Ahok Siap Geluti "Stand Up Comedy"

Kompas.com - 06/04/2015, 16:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku santai atas hasil angket yang nantinya dapat berujung pada pemecatan dirinya sebagai Gubernur oleh Mahkamah Agung (MA). Sambil berseloroh, Basuki mengaku telah mempersiapkan diri menjadi seorang komedian atau comic yang melakukan stand up comedy.

"Sekarang saya persiapan mau stand up comedy, kalau dipecat (dari Gubernur DKI). Metro TV jangan lupa undang gue ya. Gue cukup lucu, kok," kata Basuki tertawa, di Balai Kota, Senin (6/4/2015).   

Sebelumnya, Basuki juga pernah mengungkapkan keinginannya menjadi seorang comic ketika bertemu dengan delegasi parlemen Uni Eropa, 18 Maret 2015 lalu. Saat itu, Basuki juga menyindir gaya hidup mewah para anggota Dewan. Walaupun penghasilan tidak terlalu besar, banyak anggota Dewan yang memiliki mobil sport mewah. Basuki juga meminta perwakilan parleman Uni Eropa itu mendatangi langsung DPRD untuk belajar hidup mewah.

"Gue tawarin begitu, pada ketawa mereka. Gue juga bilang, kalau dipecat dari Gubernur, gue mau stand up comedy. Kalau orang Eropa sudah ketawa, berarti sudah lumayan dong, sudah bisa laku gue kan," kata Basuki saat itu.

Basuki sebelumnya juga pernah menceritakan pengalaman lucu dalam standing microphone di Teater Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (5/12/2014) lalu. Acara berjudul "Mati Ketawa Cara Politikus" itu mengambil tema rumah sakit. Bak seorang comic, ia mengaku bahwa banyak orang menyebutnya sakit jiwa.

"Saya memang merasa agak kurang waras, tetapi untungnya pas dites di RSPAD Gatot Subroto, cuma pas di garis (normal). Saudara, suka enggak suka, Jakarta memang mesti dipimpin oleh orang agak setrip satu (kurang waras). Kalau terlalu waras, hadapi kalian kayak gini, bisa masuk RS Jiwa. Makanya, saya bilang, hanya ada satu triknya, PPG, 'pura-pura goblok' dan 'pura-pura gila'," kata Basuki saat itu, yang mengundang gelak tawa para pengunjung di sana.

Sekadar informasi, panitia angket akan melaporkan hasil penyelidikan terhadap Basuki dalam rapat paripurna. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengungkapkan dua solusi jika mereka mengambil keputusan hak untuk menyatakan pendapat (HMP). Kedua solusi itu adalah melaporkan Basuki ke Mahkamah Agung, atau Basuki meminta maaf atas pelanggaran yang dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com