Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok Mau Minta Maaf atau Tidak, Itu Hak Dia"

Kompas.com - 10/04/2015, 09:52 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman mengatakan, anggota Dewan tidak memusingkan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menolak meminta maaf. Menurut dia, permintaan maaf dari Ahok (sapaan Basuki) tidak terlalu penting.

"Ahok mau minta maaf atau tidak, ya itu hak dia. Buat kami tidak urgent kok," ujar Prabowo ketika dihubungi Jumat (10/4/2015).

Prabowo pun menjawab tantangan Ahok untuk segera menggulirkan hak menyatakan pendapat (HMP). Menurut dia, proses menuju ke sana sedang berlangsung. Tanda tangan dukungan masih terus dikumpulkan smbil menunggu Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi kembali dari kongres partainya di Bali.

Kemungkinan besar, pekan depan raat pimpinan untuk menentukan pelaksanaan HMP akan dilakukan. Dia yakin HMP akan berhasil dilaksanakan. Panitia-panitia HMP akan segera dibentuk.

Optimisme Prabowo ini berasal dari banyaknya jumlah tanda tangan dukungan terhadap HMP. Meski belum tahu pasti berapa jumlah tanda tangan tersebut, akan tetapi, Prabowo yakin tanda tangannya sudah melebihi syarat minimal dukungan HMP. (Baca: Ketua Angket: Mudah-mudahan Ahok Mau Minta Maaf)

"Pasti (HMP terlaksana) karena syarat minimal 20 orang dan 2 fraksi itu telah terlampaui dan yang sudah tanda tangan lebih dari 40 orang," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak meminta maaf kepada DPRD DKI atas berbagai kesalahan yang ditemukan dalam angket. Basuki malah menyarankan DPRD untuk menggulirkan proses selanjutnya, yakni hak menyatakan pendapat (HMP). (Baca: Ahok: Enggak Usah Suruh Saya Minta Maaf!)

Menurut Basuki, seharusnya, anggota DPRD yang memangkas anggaran program unggulan DKI dan menyelipkan pokok pikiran (pokir) hingga Rp 12,1 triliun dan Rp 40 triliun dari tahun 2012 meminta maaf kepada warga. Lagi pula, lanjut dia, perihal kata kasar "bahasa toilet" yang pernah diucapkannya saat wawancara bersama Kompas TV beberapa waktu lalu, Basuki juga telah meminta maaf kepada publik sehingga tak ada yang perlu diperdebatkan kembali perihal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com