Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brownies" Ganja Dijual lewat Daring

Kompas.com - 14/04/2015, 16:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Selalu saja ada modus baru dalam memasarkan narkoba. Setelah sempat merebak cara menjual ganja dengan berkedok dodol, belakangan muncul lagi cara baru, yakni mengolah bahan tersebut layaknya kue brownies. Tiap loyang kue brownies dijual seharga Rp 200.000 dan dipasarkan lewat sistem daring, yaitu di situs belanja daring www.tokohemp.com.

Modus terakhir ini diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN), Senin (13/4/2015), di Jakarta Timur, berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku IR (38). Pria tersebut dibantu tiga rekannya yang berperan sebagai kurir dan penjaga toko.

Selain memproduksi kue ganja, IR juga membuka toko penyedia alat isap sabu, kertas untuk rokok ganja, dan suvenir dari bahan ganja di Blok M Plaza dengan nama Toko Hemp. Salah satu suvenir yang dijual di toko itu adalah sandal dari serat ganja. Hingga Senin malam, situs yang menawarkan produk tersebut belum diblokir pihak berwenang. T-shirt yang ditawarkan antara lain berisi tulisan ”Pengguna Ganja Bukan Kriminal”.

Saat dimintai keterangan di BNN, Senin, IR mengaku mulanya mengonsumsi ganja untuk meningkatkan nafsu makan. Sebagai pengidap HIV dan hepatitis C, dia mengaku nafsu makannya cukup meningkat setelah mengonsumsi ganja.

”Sebelumnya saya konsumsi ganja sebagai rokok. Tapi, itu kan rawan ditangkap polisi. Makanya, saya olah jadi kue,” kata IR.

Setidaknya, sudah enam bulan IR menjalankan bisnis kue terlarang itu. Semuanya dipasarkan lewat situs ganja miliknya di www.tokohemp.com. Pada 7 Februari lalu, pelanggan IR berinisial OJ (21) dan AH (21) ditangkap setelah membeli brownies ganja di areal parkir Blok M Plaza. Dari kedua pelanggan itu, penyidik BNN dapat menangkap IR serta dua anak buahnya, YG (23) yang berperan sebagai pembuat kue dan HA (37) sebagai penjaga toko.

Direktur Pemberantasan Narkoba BNN Deddy Fauzi Elhakim menyampaikan, dari hasil pemeriksaan penyidik, IR menjalankan usahanya membuat kue dan cokelat ganja itu di sebuah apartemen di Tangerang. Di apartemen itu ditemukan 4 kilogram ganja, 4 loyang daun ganja yang siap diolah menjadi kue, sejumlah peralatan memasak dan bahan kue, serta 1 kotak cokelat ganja isi 15 bola cokelat seharga Rp 200.000 yang siap dikirim. ”Kue dan cokelat ganja ini telah dipasarkan IR ke sejumlah kota di Indonesia,” ujar Deddy.

Kasus ini terungkap setelah seorang siswa SMP ditemukan tidur lelap selama dua hari. Setelah diselidiki, siswa tersebut tertidur pulas akibat mengonsumsi brownies ganja. Namun, Deddy enggan menjelaskan lebih detail terkait siswa SMP itu. ”Ini peringatan bagi kita bahwa pengedar narkoba menempuh berbagai cara, termasuk mengolahnya jadi makanan,” lanjutnya.

Deddy pun menyanggah pernyataan IR yang mengaku nafsu makan bertambah setelah konsumsi ganja. Menurut dia, itu hanya ilusi sebagai efek depresan yang ditimbulkan oleh ganja.

Sementara itu, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkap enam kasus pengedaran narkoba selama dua minggu terakhir. Dari total barang bukti, dikumpulkan 510,9 gram sabu, 4.025 butir ekstasi, 555 kilogram ganja, dan 1.000 butir happy five.

Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha mengasumsikan, barang bukti sebanyak itu berpotensi dikonsumsi oleh setidaknya 2,2 juta pencandu. (MDN/B06)

-----------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 14 April 2015, dengan judul "Brownies" Ganja Dijual Lewat Daring".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com