"Kalau itu klarifikasinya tanyakan saja staf fraksi. Dia tahu kalau absensi saya itu selalu hadir. Bahkan saya satu-satunya Dewan yang sering hadir," ujar Johan di gedung DPRD DKI, Rabu (22/4/2015).
Johan berpendapat yang mengatakan dia jarang ke kantor adalah orang yang merasa risih dengan dirinya. Ia menganggap hal itu wajar.
"Cuma memang mereka-mereka ini yang risih dengan kami. Makluminlah namanya juga lain partai. Wajar kalau kemudian engga mau ketahuan boroknya kan," ujar Johan.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat-PAN Lucky Sastrawiria mengungkapkan alasan lain pemecatan Johan Musyawa dari jabatan sekretaris fraksi. Lucky mengatakan, Johan Musyawa menjadi jarang masuk ke kantor sejak mencabut dukungan untuk mengajukan hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
"Jadi, Pak Johan setelah partainya mencabut hak angket malah menjadi jarang masuk kantor," ujar Lucky ketika dihubungi, Jumat (17/4/2015).
Untuk diketahui, Fraksi Demokrat-PAN merupakan fraksi gabungan dari dua partai politik, yakni Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional. Penggabungan dilakukan karena jumlah kader PAN di DPRD DKI dianggap tak cukup untuk membentuk fraksi sendiri.
Saat ini, Fraksi Demokrat-PAN memiliki 12 anggota, 10 anggota dari Demokrat dan hanya dua anggota yang berasal dari PAN. Johan Musyawa adalah anggota yang berasal dari PAN. Saat hak angket, PAN memang mencabut dukungan. Lucky mengatakan, Johan telah memperlambat kinerja fraksi dengan absennya dia dalam rapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.