Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Dipanggil Ahok, Ini Jawaban Pihak Kalibata City

Kompas.com - 27/04/2015, 15:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memanggil pengelola apartemen Kalibata City. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan terungkapnya kasus prostitusi yang terjadi di apartemen tersebut.

Menanggapi hal ini, pihak Kalibata City mengaku akan menyanggupi dan terbuka soal masalah tersebut kepada Gubernur. "Kalau memang untuk dipanggil pasti kita bersedia, tentang informasi (di apartemen). Kalau memang Pak Ahok membutuhkan data," kata Supervisor Customer Service Apartemen Kalibata City, Yunus, saat ditemui di kantornya, di Tower Herbras, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).

Kendati demikian, pihaknya mengaku belum menerima pemanggilan resmi dari Pemerintah Provinsi DKI. Sejauh ini, pihaknya baru mendapat informasi mengenai rencana kunjungan Wagub Djarot Saiful Hidayat. "Tapi kapan (acaranya) belum ada info lagi," ujar Yunus.

Terkait pengawasan, Yunus mengaku selama ini pihaknya memerangi masalah prostitusi jika ditemukan dilakukan di sana. Dia mengklaim pengawasan sudah cukup dilakukan.

"Sebenarnya dari kita pengawasan sudah cukup, kalau prostitusi, enggak hanya di apartemen Kalibata City, di mana-mana yang penjagaannya ketat juga ada. Tapi kondisi di sini kita kontrol, kalau ada info (prostitusi), pasti kita eksekusi," ujar Yunus.

Terungkapnya kasus prostitusi baru-baru ini, sebut dia, berkat kerja sama dengan kepolisian. "Kemari kan dia tertangkap di lobi, akhirnya dikembangkan, tertangkap germo-nya. Sebenarnuya kita sudah kerja sama dengan resmob (Polda)," ujar Yunus.

Saat ditanya apakah kasus prostitusi yang baru terungkap itu hanya satu-satunya, Yunus mengaku pihaknya masih mendalami lagi.

"Kalau untuk itu balik lagi langsung ke Polda. Kita mengawasi pasti mengawasi. Kita enggak menutup mata, kita kerja sama. Kalau ada info dari penghuni (soal prostitusi), langsung kita eksekusi. Justru kita lagi mencari. Kebetulan kasus ini dari biangnya si germo itu," sebut Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com