Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tanda Pemberitahuan, Mobil "Nyasar" Masuk ke Tol yang Belum Jadi

Kompas.com - 05/05/2015, 14:47 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minimnya atribut penanda jalan di Akses Tol Priok (ATP), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, dikeluhkan warga sekitar. Tepatnya di pintu masuk dari arah Tanjung Priok ke Sunter, tidak jauh dari Polres Metro Jakarta Utara.

"Pintu masuknya tidak ada tanda larangan. Padahal itu kan masih dalam proses pembangunan," ujar seorang warga, Carlos (25), yang sedang menungu bus transjakarta, Selasa (5/5/2015).

Pantauan Kompas.com, jalan masuk ke akses tol tersebut menggunakan satu dari empat lajur yang ada di Jalan Yos Sudarso.

Namun, tidak terlihat satu palang dari pihak Dishub atau Bina Marga yang memberitahukan pengendara agar tidak melintas ke jalan tersebut.

Beberapa mobil tanpa sengaja masuk ke pintu masuk tol. Beberapa pengemudi mengaku tidak tahu dan masuk ke jalur yang belum selesai tersebut hingga menyadari jika jalan itu masih ditutup.

Meski dapat melintas lewat pintu masuk, kendaraan tersebut hanya bisa berkendara hanya sekitar 100 meter. Sebab, tepat di bagian loket tiket ATP yang belum jadi, jalannya ditutup dan tidak bisa dilalui.

"Saya tidak tahu kalau ini jalan tol yang belum jadi. Saya pikir ini flyover (jalan layang)," kata seorang pengemudi asal Bekasi, Switta (40).

Pengendara lain, Agus (33), meminta pihak terkait dapat memagari atau setidaknya memberi tanda agar pengendara tidak kebablasan mengingat kejadian serupa sudah berulang kali terjadi.

"Saudara saya sudah sering salah masuk. Dipikirnya itu tol sudah jadi. Karena tidak jelas tandanya, sudah selesai atau masih dibangun. Sebaiknya pemerintah kasih tanda biar orang tahu," ujar Agus.

Untuk diketahui, pembangunan Akses Tol Priok hingga saat ini masih terus dikerjakan. Sebelumnya proyek tersebut dijadwalkan rampung tahun lalu. Namun menemui kendala, seperti soal ganti rugi lahan.

Proyek senilai triliunan rupiah itu terbagi menjadi beberapa seksi, yakni E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer. Seksi E2 Cilincing-Jampea (2,74 km).

Seksi E2A Jampea-Simpang Jampea (1,92 km). Seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudarso (2,42 km) dan seksi NS Direct Ramp (1,1 km).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com