Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2015, 17:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski acap kali melontarkan kritik terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, anggota Komisi E, Ahmad Nawawi, mengaku setuju dengan ide yang dilontarkan Ahok, sapaan Basuki, mengenai penyusunan anggaran tanpa menggunakan pagu. Nawawi menyebut ide tersebut dilontarkan Ahok saat acara musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) beberapa waktu lalu.

Apabila ide tersebut bisa direalisasikan, Nawawi menilai, nantinya satuan kerja perangkat daerah (SKPD) akan bisa leluasa mengajukan kebutuhan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan yang dibutuhkan, asalkan telah disusun sesuai dengan skala prioritas.

"Walaupun saya sering mengkritik Ahok, saya setuju dengan ide Ahok. Seharusnya APBD tidak pakai pagu. Terserah SKPD mengajukan kebutuhan sebanyak-banyaknya. Yang penting mereka punya skala prioritas," ujar Nawawi di gedung DPRD DKI, Rabu (6/5/2015).

Selain bisa membuat SKPD leluasa mengajukan kebutuhan pengadaan barang dan jasa sesuai yang dibutuhkan, Nawawi menilai, penyusunan APBD tanpa menggunakan pagu juga dapat meminimalkan terjadinya pengadaan barang dan jasa yang tidak penting.

Nawawi menilai, pengadaan barang dan jasa yang tidak penting sering terjadi karena adanya keharusan bagi SKPD untuk mengejar penyerapan anggaran. Hal itu tak lepas dari penentuan besaran pagu anggaran yang sudah ditentukan dari awal.

"Seharusnya anggaran disesuaikan dengan kebutuhan real. Sementara itu, yang terjadi sekarang malah enggak. Dari awal sudah dipatok, disiapin Rp 15 triliun. Akhirnya, pejabatnya cari cara bagaimana menghabiskan uangnya kan," ujar Nawawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com