Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PAN DKI Bantah Ingin Hengkang dari Fraksi Demokrat

Kompas.com - 06/05/2015, 21:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader PAN di DPRD DKI Jakarta Bambang Kusmanto mengatakan bahwa fraksinya tidak akan keluar dari Fraksi Demokrat. Selain tidak ada instruksi dari pengurus pusat, Bambang mengaku sampai saat ini masih merasa nyaman berada di Fraksi Demokrat.

Karena itu, ia membantah kabar yang menyatakan dua kader PAN yang saat ini bergabung di Fraksi Demokrat akan keluar untuk kemudian bergabung ke fraksi lainnya.

"Enggak ada lah itu. Kita masih akan berada di Demokrat kok. Cuma wacana saja, belum ada pembicaraan apa-apa," ujar Bambang, di gedung DPRD DKI, Rabu (6/5/2015).

Sebagai informasi, saat ini dua anggota DPRD DKI yang berasal dari PAN bergabung ke Fraksi Demokrat. Fraksi itu kemudian diberi nama Fraksi Demokrat-PAN.

Penggabungan dilakukan karena jumlah kader PAN di DPRD DKI dianggap tak cukup untuk membentuk fraksi sendiri.

Saat ini, Fraksi Demokrat-PAN memiliki 12 anggota, 10 dari Demokrat dan hanya dua yang berasal dari PAN. [Baca: Temui Ketua DPRD DKI, Johan Musyawa Ungkap Keinginannya untuk Pindah Fraksi]

Dua hari lalu, salah seorang kader PAN di DPRD DKI lainnya selain Bambang, yakni Johan Musyawa dikabarkan menemui Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Prasetio mengatakan, Johan Musyawa mengungkapkan niatnya agar PAN memisahkan diri dari Fraksi Demokrat.

"Iya, mau pindah fraksi, tetapi baru secara informal saja. Dia kan awalnya dengan Fraksi Demokrat-PAN. Dia mau kulo nuwun (permisi). Masuk permisi, keluar permisi, itu wajar," ujar Pras, di gedung DPRD DKI, Senin (4/5/2015).

Johan Musyawa memang sedang memiliki masalah di internal fraksinya. Ia baru saja dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris fraksi.

Dia dicopot karena pernah menyatakan fraksinya mendukung penerapan Peraturan Daerah (Perda) dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.

Ketua Fraksi Demokrat-PAN Lucky Sastrawiria mengatakan, Johan rencananya hanya akan dijadikan anggota fraksi. Menurut dia, pencopotan tersebut merupakan bentuk sanksi administratif terhadap anggota yang melawan keputusan fraksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com