Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Tinjau Lenggang Jakarta

Kompas.com - 20/05/2015, 10:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai mengikuti upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) bersama jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat langsung mengecek kesiapan program "Lenggang Jakarta". Lokasi "Lenggang Jakarta" tepat berada di sisi kiri lokasi upacara, di Lapangan eks IRTI Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Kedua pemimpin Jakarta itu meninjau lokasi Lenggang Jakarta bersama pejabat SKPD DKI. Mereka melihat satu per satu kios yang telah berdiri di sana.  

Program "Lenggang Jakarta" merupakan program penertiban pedagang kaki lima (PKL) Monas. Apabila sebelumnya mereka berdagang di tenda, kini mereka mendapat kios yang diberikan oleh CSR Rekso Group tersebut.

Pantauan Kompas.com, sudah banyak kios yang diisi oleh para pedagang kuliner. Ada juga beberapa pengunjung yang telah membeli dagangan mereka.

Dalam kunjungannya, Basuki menanyakan identitas para pedagang seperti yang dilakukannya kepada Nety, penjual kari ayam Medan. "Ini Ibu sendiri kan yang jualan di sini? Kartu rekening buat bayar retribusi dan kartu pedagangnya atas nama Ibu Nety, kan?" tanya Basuki.

"Iya Pak, semuanya atas nama saya," jawab wanita bertubuh gempal tersebut.

Kemudian Basuki meminta Nety untuk tidak menjual kiosnya tersebut kepada oknum tertentu. Apabila Nety dan pedagang lain dirasa sudah tidak mau lagi berdagang di "Lenggang Jakarta", maka kios akan menjadi milik DKI lagi dan diberikan kepada pedagang lain yang sudah mendaftar.

"Ibu sudah diajarkan mencuci sayur, buah, higienis kan, Bu?" tanya Basuki lagi.

Nety mengangguk mengiyakan pertanyaan suami Veronica Tan itu.

"Kayaknya enak nih lho makanan Ibu, kari Medan," kata Basuki mengacungkan jempolnya, yang mengundag gelak tawa Djarot serta pejabat DKI yang mendampinginya. 

Pertanyaan serupa juga disampaikan Basuki kepada pedagang lainnya. Kuliner yang disajikan di "Lenggang Jakarta" bervariasi, mulai dari nasi goreng, soto Betawi, gulai kambing, pecel bebek, nasi uduk, hingga selat Solo. Harga makanannya pun bervariasi, mulai dari Rp 15.000 - Rp 40.000 tiap porsinya. 

Transaksi di "Lenggang Jakarta" baru dapat menggunakan kartu e-money Bank Mandiri. Rencananya, Jumat (22/5/2015), Basuki secara resmi meresmikan "Lenggang Jakarta". 

Total pedagang yang berjualan di Lenggang Jakarta sebanyak 329 orang meliputi pedagang kuliner, aksesoris dan suvenir. Para pedagang kuliner di Lenggang Jakarta ini sebelumnya juga telah diberikan training atau pelatihan memasak sejak Januari 2015 dari dua koki handal. Tak hanya pelatihan memasak, mereka juga diajarkan cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis hingga cara berwirausaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com