Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama di Salatiga, Pemilik "Wedding Organizer" Gunakan Uang Calon Pengantin

Kompas.com - 23/05/2015, 19:37 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama pelariannya, sejak Minggu (17/5/2015), pasangan suami istri Ali Mahmudin dan Bulan Sri Wulan pengelola wedding organizer Wawai Bride, menumpang di rumah salah satu temannya, di Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah. Keduanya menggunakan uang hasil pembayaran dari para korban WB untuk biaya hidup dan pengobatan sakit gula yang dialami Bulan.

"Untuk biaya hidup dan pengobatan, uangnya digunakan dari pembayaran oleh calon pengantin," ujar Kapolsek Cengkareng Komisaris Sutarjono, Sabtu (23/5/2015). Namun, bukannya menyelesaikan masalah, keduanya justru semakin tertekan dengan permasalahan psikologis.

Meski keberadaannya belum diketahui polisi, namun keduanya kerap merasa was-was saat hendak bepergian mencari pengobatan tradisional di wilayah tersebut.

Sebab, pemberitaan terkait dugaan penipuan WB kerap muncul di media dan diketahui oleh keduanya. [Baca: Sakit Gula, Alasan Pemilik "Wedding Organizer" Kabur ke Salatiga]

"Kepada petugas, mereka mengaku cemas dan was-was setiap kali keluar rumah. Padahal mereka butuh ahli pengobatan tradisional untuk menyembuhkan sakit gula yang dialami sang istri," kata Sutarjono.

Kedua terlapor itu akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polsek Argomulyo, Jumat (22/5/2015) malam. Saat ini, keduanya tengah dalam perjalanan kembali ke Jakarta untuk diamankan di Mapolsek Cengkareng.

Pemilik WB itu dilaporkan oleh puluhan calon pengantin yang merasa tertipu setelah keduanya mendadak menghilang, Minggu (17/5/2015) lalu.

Para korban melaporkan keduanya ke Polsek Cengkareng, Senin (18/5/2015). Diduga akibat ulah kedua terlapor, kerugian mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com