Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Penghuni Rusun, Ahok Curhat Marahi Dirut PAM, Pasar Jaya, dan Bank DKI

Kompas.com - 24/05/2015, 19:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meluapkan kekesalannya kepada tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI di hadapan para penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2015). Tiga BUMD yang dimarahinya adalah PD PAM Jaya, PD Pasar Jaya, serta Bank DKI.

"Saya juga sering marah-marah ke Pak Sri (Dirut PD PAM Jaya Sriwidayanto Kaderi) kalau pompa di rusun rusak dan penghuni kesulitan air. Masa, warganya nenteng-nenteng air pakai ember sampai naik ke lantai lima. Emangnya film shaolin yang bisa kayak gitu. Tapi sekarang sudah dibereskan," kata Basuki saat mencanangkan Gerakan "Ketok Pintu Layani dengan Hati".

Tak hanya pada PD PAM Jaya, Basuki juga bercerita soal beberapa oknum PD Pasar Jaya. Menurut dia, oknum PD Pasar Jaya kerap menghambat warga kurang mampu untuk memiliki usaha.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, Pemprov DKI harus mengetahui warga rusun mana saja yang berbakat memasak dan membuat kue. Sehingga nantinya dapat memiliki usaha di rusun tersebut. Mereka hanya perlu membayar retribusi secara autodebet tanpa retribusi oknum "preman".

"Ibu-ibu di sini juga kalau bayar retribusi Rp 20.000 per hari buat jualan di mall, pasti pada mampu semua. Tapi Pasar Jaya ini suka kerja sama dengan pengembang buat aturan 20 tahun bayar sewa di muka. Kan bonyok jadinya. Sudah saya instruksikan ke Bu Ika (Kadis Perumahan Ika Lestari Aji) agar di bawahnya semua rusun dijadikan pasar rakyat dan dibayar harian debet pakai Bank DKI," kata Basuki.

Setelah itu, Basuki juga mengungkapkan kekesalannya pada Bank DKI yang lambat merealisasi kartu penghuni rusun. ‎Pada September 2014 lalu, Basuki pernah marah besar kepada Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Eko Budiwiyono. Pasalnya, kartu penghuni hanya mencantumkan nomor unit rusun para penghuni, tidak ada identitas beserta foto penghuni.

Basuki mempermasalahkan hal ini karena rancangan kartu dibuat seadanya dan Pemprov DKI menjadi tidak bisa mengontrol penghuni serta status kepemilikan rusunnya. Menurut Basuki, permasalahan kartu penghuni ini masih belum beres hingga kini. Lebih parahnya lagi, tiap lembaga saling menyalahkan satu sama lain.

‎"Saya sudah teriak lebih dari 6 bulan, Bank DKI sampai sekarang masalahnya belum beres. Bank DKI tuduh Dinas Dukcapil (Kependudukan Catatan Sipil), Dinas Dukcapil tuduh Dinas Perumahan dan Dinas Perumahan tuduh Bank DKI. Jadi memang ada unsur orang kami yang malas dan melakukan pembiaran," kata Basuki.

Dia kemudian mengibaratkan birokrasi Pemprov DKI dengan sebuah peti berisi apel. Apabila ada 1-2 apel yang busuk, harus segera dibuang. Hal ini bertujuan agar apel yang lain tidak ikut busuk.

"Teori yang sama seperti di Pemprov DKI. Kalau ada pejabat kami yang kurang ajar atau buat onar ya harus saya singkirkan. Orang-orang bilang saya kasar dan arogan, tapi kami butuh kerja sama bapak dan ibu untuk mencari orang yang berbuat onar itu," kata Basuki yang disambut tepuk tangan riuh penghuni Rusun Pinus Elok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com