Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Sekolah, Septiana Kaget Lihat Rumahnya Rata dengan Tanah

Kompas.com - 27/05/2015, 12:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Septiana (14) tampak memainkan telepon genggamnya. Ia duduk di samping barang-barangnya yang sudah dipindahkan sebelum penggusuran rumah warga di RT 16/04, Jalan Kunir, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (27/5/2015).

Septiana masih memakai baju pramuka, lengkap dengan sepatu dan tas yang berada di samping kanannya. Sesekali ia menutup hidung karena debu dari penggusuran di sampingnya.

"Saya baru pulang sekolah. Tadi dijemput mama," kata Septi yang rumahnya telah rata dengan tanah.

Septiana terpaksa pulang untuk menjaga adiknya. Sementara ibunya sibuk memindahkan barang-barang keluar dari dalam rumah. "Ini jaga adik sama barang-barang," ucap Septiana.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di rumahnya, Septiana sempat tertegun. Ia tak menyangka rumahnya sudah rata dengan tanah. "Sempat kaget sebentar. Cuma enggak sempet nangis. Adik juga kaget," ungkap Septiana.

Adik Septiana, Bayu, tampak terlelap di tumpukan kasur dengan posisi tengkurap. Ia masih mengenakan seragam pramuka lengkap dengan sepatu dan tas sekolah.

Setelah penggusuran ini, Septiana beserta keluarganya akan menempati rumah saudaranya di kawasan Bekasi. Kedua kakak-beradik itu harus bolak-balik dari Bekasi ke sekolahnya yang terletak di Jakarta Barat.

"Paling naik kereta turun di Stasiun Kota sama adik," kata Septiana.

Meskipun terlihat melelahkan, Septiana tidak memiliki pilihan lain. Sebab, ia masih bersekolah sampai Ujian Kenaikan Kelas (UKK) pada 8 Juni nanti. "Setelah UKK baru pindah lagi kayaknya," ucap Septiana.

Septiana merupakan satu dari sekian banyak warga Pinangsia yang digusur rumahnya di bantaran Kali Ancol. Para warga yang digusur ini berharap mendapat tempat relokasi setelah penggusuran.

Usaha mereka berunjuk rasa di Balai Kota dan Kompleks Kediamana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' tak membuahkan hasil. Rumah mereka tetap diratakan dengan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com