Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Djarot Belajar dari Kesalahannya Beri Izin Penyelenggaraan PRJ Senayan

Kompas.com - 01/06/2015, 18:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mendengar klarifikasi Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkait dukungan penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan. Mengenai hal itu, Basuki meminta Djarot untuk tidak asal lagi memberi dukungan pada perusahaan maupun perseorangan tertentu tanpa sepengetahuan darinya. 

"Dari penjelasan Pak Wagub, beliau bukan kasih izin tetapi mendukung. Ya sudah, tetapi saya bilang, dukungannya jangan dikeluarkan pakai kop surat Gubernur, saya juga kan enggak cuti pas (pemberian izin PRJ Senayan) itu. Ya ini jadi pelajaranlah," kata Basuki di Balai Kota, Senin (1/6/2015). 

Dia mengaku tidak bisa memberhentikan penyelenggaraan PRJ Senayan yang kini tengah berlangsung hingga 5 Juni mendatang.

Basuki tidak terima penyelenggara PRJ Senayan mencatut lambang Pemprov DKI di banner, spanduk, serta poster promosi mereka.

Menurut Basuki, penyelenggara mencari keuntungan semata dengan mencatut lambang Pemprov DKI. [Baca: Ahok: Rapat dengan Siapa Pun, Saya Pasti Buat Notulen ke Pak Jokowi]

Dengan demikian, warga serta pelaku usaha kecil menengah (UKM) akan berduyun-duyun ke PRJ Senayan.

Padahal, Pemprov DKI termasuk Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI tidak memberi izin penyelenggaraan acara tersebut.

"Makanya (pelaku UKM) yang sudah bayar, tertipu sama mereka. Kami memang harus hati-hati sama orang-orang yang minta dukungan, banyak kok orang-orang yang minta dukung untuk bikin acara ini itu dan bermodus kemanusiaan dan enggak pakai APBD asal didukung. Saya bilang, kalau kalian nyewain lahan, jual iklan, itu mah bukan cari dukungan," kata Basuki. 

Lahan yang disewa penyelenggara untuk menyelenggarakan PRJ Senayan, lanjut dia, juga merupakan lahan kepemilikan Sekretariat Negara (Setneg).

Tiap pelaku UKM dikenakan tarif yang berbeda untuk menyewa tenda, mulai Rp 2-50 juta selama tujuh hari penyelenggaraan.

Hanya saja, aliran listrik yang dijanjikan penyelenggara tidak tersampaikan ke pelaku usaha. Kembali Basuki menegaskan, ujung dari carut-marut penyelenggaraan PRJ Senayan ini adalah untuk tidak gegabah memberi dukungan kepada acara tertentu.

"Sebaiknya lain kali DKI jangan kasih surat dukungan. Kalau kasih dukungan kayak kemarin, begitu kan, orang-orang berani kasih duit sewa tenda Rp 2 sampai berapa puluh juta rupiah. Karena kamu kira DKI yang menyelenggarakan acara, padahal tidak," kata pria yang biasa disapa Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com