Sebelum dihabisi pelakunya, korban sempat meminta tolong. Hal ini disampaikan salah seorang tetangga kontrakan korban, NS (30). Menurut NS, teriakan korban itu terdengar beberapa kali.
"Yang tinggal di kontrakan sini ada yang dengar, 'tolong, tolong, tolong'. Tapi suaranya kecil," kata NS, kepada Kompas.com, di lokasi kejadian, Minggu pagi.
NS mengatakan, suara teriakan itu diiringi bunyi gaduh di lantai kamar korban.
Korban tinggal di lantai atas rumah kontrakan berlantai dua tersebut. Kamar korban berada di pintu kedua setelah tangga naik. Menurut NS, para tetangga korban, baik yang bersebelahan atau pun di lantai bawah, mendengar bunyi gaduh tersebut. "Tetapi pada takut, enggak berani keluar," ujar NS.
Menurutnya, para saksi berani keluar setelah pelaku melarikan diri. Pelaku menurutnya berjumlah sekitar tiga orang dengan menumpang tiga sepeda motor.
Kasus pembunuhan itu baru diketahui sekitar pukul 04.30, ketika seorang penghuni kontrakan sebelah kamar korban curiga dengan adanya ribut-ribut dari seberang kamar. Usai ribut, beberapa orang tak dikenal keluar dari arah kamar korban. Saksi kemudian mendatangi kamar korban dan melihat pintu kamar dalam keadaan terbuka.
Sejumlah saksi lain yang baru sampai depan pintu kamar korban yang terbuka setengah, terkejut karena melihat korban tergeletak bersimbah darah. Korban dalam keadaan tergeletak di lantai dan dalam keadaan telanjang, hanya tertutup sarung di bagian alat vital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.