Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Ahok Sebut DKI Untung Rp 400 Miliar dari Bank Dunia

Kompas.com - 09/06/2015, 21:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, pinjaman dari Bank Dunia untuk program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) kelebihan Rp 400 miliar. Hal itu disebabkan nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah yang sangat tinggi, hingga nyaris mencapai level 13.400 per dollar AS. 

"Dollar terjadi apresiasi begitu tinggi, pinjaman JEDI ke kami kan jadi kelebihan duit Rp 400 miliar lebih," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (9/6/2015). 

Pinjaman yang diterima Pemprov DKI dari Bank Dunia dalam bentuk dollar AS. Sementara itu, pembayaran DKI ke kontraktor dalam bentuk rupiah.

Basuki menjelaskan, ada dua opsi usulan program untuk menggunakan kelebihan pinjaman tersebut. Pertama, dananya akan dipergunakan untuk pembangunan tanggul.

Opsi kedua, dana digunakan untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). "(Kelebihan uangnya) mau diapain? Saya bilang, uangnya untuk beresin tanggul saja sekalian, kan total pembangunan tanggul di Jakarta Rp 3 triliun, tuh..., atau buat (pembangunan) rumah susun. Duit pinjaman kembalinya dihitung fee-nya semua," kata Basuki. 

Nantinya, usulan tersebut harus disampaikan serta mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Meski demikian, Basuki lebih memilih menggunakan kelebihan uang pinjaman itu untuk membangun tanggul. "(Bangun) rusun biar pakai APBD saja," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Adapun program JEDI terdiri dari tujuh paket. Paket 1, 4, dan 7 merupakan prioritas dari Pemprov DKI Jakarta. Untuk ketujuh paket tersebut, Bank Dunia meminjamkan dana sebesar sekitar 150.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,65 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com