Harus diakui, dengan maraknya pemberitaan soal sikap anggotanya yang menyalahgunakan wewenang, citra Polri terpuruk di masyarakat.
Penyalahgunaan wewenang itu misalnya dari melakukan pungutan liar hingga menembakkan senjata api ke masyarakat sipil. Karena itu, menurut Tito, perlu ada pembenahan mendasar secara internal dari institusi ini untuk membersihkan citranya.
Ia berpendapat, citra Polda Metro Jaya merupakan barometer untuk Polri secara keseluruhan. Maka, pembenahan pun perlu dilakukan mulai dari Polda yang ia pimpin saat ini.
"Kita akan berupaya pembenahan terutama ke anggota kita, kami berikan doktrin-doktrin, dan memperbaiki implementasinya, serta penggawasan akan diperketat," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (12/6/2015).
Karena itu, ia berjanji juga akan terjun langsung ke sektor-sektor terkecil dari wilayah yang ia pimpin. Tujuannya ialah untuk dapat memperbaiki kesolidan antaranggota. "Saya akan turun, saya akan turun sampai ke Polres, ke Polsek-polsek," ujarnya.
Untuk membenahi Polda Metro Jaya secara internal, Tito juga akan memperbaiki sistem rekrutmen anggota. Tujuannya untuk mencegah adanya penyimpangan wewenang mereka nantinya.
"Kalau ada penyimpangan kan ada protap, ada kode etik, kode profesi termasuk sampai kriminal," kata dia. Sedangkan, jika terjadi pelanggaran hukum, dia akan melakukan penindakan. Ia juga akan mengoptimalkan tugas Bidang Profesi dan Pengamanan untuk memperbaiki kualitas anggota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.