Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanusi: Kalau Tak Ada HMP, Mau Ditaruh di Mana Muka dan Wibawa DPRD?

Kompas.com - 14/06/2015, 15:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi mempertanyakan sikap beberapa fraksi partai di DPRD yang memutuskan untuk tidak melanjutkan hak angket dengan menyelenggarakan Hak Menyatakan Pendapat (HMP) bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut dia, apabila tidak ada keputusan dari paripurna angket, DPRD akan turun wibawanya di hadapan masyarakat Jakarta. 

"Yang penting sekarang itu jaga wibawa dewan deh. Kalau tidak ada way out, conclusion, atau HMP mau ditaruh di mana muka dan kewibawaan DPRD," kata Sanusi, saat ditemui di sela-sela kunjungannya di Festival Kuliner Nusantara, di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (14/6/2015). 

Menurut dia, PDI-P memiliki peran penting dalam melaksanakan HMP. Sebab, jika PDI-P tidak ikut, maka paripurna HMP tidak akan kuorum. 

Sebab, kata dia, menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), Pasal 336 ayat 1 huruf b, butuh kehadiran minimal tiga perempat atau sekurangnya 80 anggota untuk hadir saat paripurna, dari jumlah total anggota DPRD DKI sebanyak 106 orang.

Kemudian, butuh dua pertiga dukungan dari jumlah anggota yang hadir. Fraksi PDI-P di DPRD DKI memiliki anggota terbanyak, yakni 28 orang.

Sementara itu, fraksi yang tidak mendukung HMP adalah PDI-P, fraksi Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Adapun jumlah anggota fraksi yang mendukung HMP adalah 68 orang dan tidak kuorum.

"Di angket, seluruh fraksi mengatakan ada kesalahan Guberrnur dan memutuskan untuk mencari ruang pemberian sanksi itu yang menjustifikasi bahwa Pak Gubernur salah. Apakah Gubernur diminta untuk meminta maaf atau apa, kalaupun minta maaf harus ada ruangnya," kata Sanusi. 

Adik Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik itu mengatakan keputusan paripurna angket adalah memberi rekomendasi kepada pimpinan DPRD untuk menindaklanjuti kesalahan Basuki.

Sehingga, lanjut dia, pimpinan DPRD wajib memutuskan langkah terbaiknya. Ketua Komisi D (bidang Pembangunan) DPRD DKI itu mengaku telah mendorong pimpinan dewan, terutama Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi untuk memutuskan tindaklanjut angket atas kesalahan Basuki terhadap APBD 2015.

"Besok ada paripurna tetapi untuk ultah DKI bukan untuk angket, interpelasi, atau HMP. Seharusnya pimpinan dewan punya inisiatif, ini keputusan angket jangan digantung terus. Kalau digantung, yang rugi itu adalah kewibawaan DPRD," kata Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com