Namin (34), salah satu dari mereka mengatakan, pagi tadi ia sudah menunggu kedatangan supervisor-nya itu untuk datang ke kantor. Namun, lewat pukul 08.00 WIB jam masuk kantornya, Joni tak kunjung datang.
Ia kaget begitu mendapat kabar rekannya itu telah dibawa ke JMC untuk mendapat perawatan. "Begitu dapat kabar langsung rencana ke sini, tetapi harus kerja dulu jadi baru siang ini ke sini. Tadi sudah sempat ketemu Pak Joni," kata dia.
Setelah melihat Joni di ruang Instalasi Gawat Darurat, ia menuturkan kondisi pria satu anak itu terluka parah. Tulang kaki kirinya patah di beberapa bagian. Patah tulang juga terjadi di tulang bahu dan rusuk.
"Mukanya juga lebam, masih memar-memar merah begitu saya lihat, dari kuping juga keluar darah," tutur Namin. [Baca: Sopir Bus Transjakarta Mengaku Salah Injak Pedal Gas, Tabrak 8 Motor dan 3 Mobil]
Satu hal yang disesali Namin, operator bus transjakarta yang menabrak Joni, Jakarta Trans Metropolitan sedikit terlambat memberikan uang muka rumah sakit. Sehingga Joni tidak bisa langsung mendapat perawatan.
Joni memang sudah dibawa ke dalam IGD sejak pukul 08.30 WIB. Namun, ia tidak juga mendapat perawatan hingga siang. Joni pun mengeluh sakit pada dadanya. Namin menduga itu dikarenakan tulang rusuk Joni yang patah.
Akhirnya, ia dan teman-temannya berinisiatif mengumpulkan dana untuk membayarkan uang muka rumah sakit. Tak lama, terkumpul lah uang Rp 15 juta yang langsung dibayarkan ke rumah sakit.
Selanjutnya, kata Namin, pihak operator baru datang untuk mengurus pembayaran. Tak lama kemudian Joni baru dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU) untuk mendapatkan perawatan intensif. "Baru tadi siang dipindahkan ke ICU, setelah dibayar uang mukanya," ujarnya.
Diketahui, sebuah bus transjakarta yang beroperasi di koridor VI jurusan Dukuh Atas-Ragunan menabrak delapan motor dan tiga mobil di Mampang Prapatan, Senin pagi tadi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun tujuh orang mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.