Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Akui Banyak Imigran Timur Tengah di Kalibata City

Kompas.com - 26/06/2015, 20:31 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Apartemen Kalibata City mengakui banyaknya imigran asal Timur Tengah yang tinggal di sana. Mereka juga tidak terkejut saat ada seorang imigran asal Irak yang melecehkan dua orang wanita di sana.

"Memang banyak orang-orang Timur Tengah, mereka kayak yang cari-cari suaka gitu," kata Teguh (32), kepada Kompas.com, di Kalibata City, Jakarta Selatan, Jumat (26/6/2015).

Ia menuturkan, banyak imigran yang kerap tidur di taman-taman di lingkungan Kalibata City. Ia menduga, karena kamar sempit, mereka ke luar dan tidur di taman. Ia pun mengaku telah sering mendengar terjadinya pelecehan di sana. Pelakunya juga beberapa kali merupakan imigran asal Timur Tengah.

"Kalau soal pelecehan udah sering saya dengar di sini. Ya itu ada juga dari orang-orang Timur Tengah," ujarnya.

N (26), salah seorang pedagang di Kalibata City, mengungkapkan hal yang senada. Bahkan, ia sempat melihat aksi kejar-kejaran yang dilakukan sekuriti dengan seorang imigran asal Irak, Hussein Hashim.

"Pelakunya pengungsi asal Irak. Dari arah Tower Flamboyan menuju Borneo, kejadiannya Rabu (24/5/2014) sekitar jam 10.00," kata dia.

Sementara itu, salah seorang sekuriti Kalibata City, Sumanto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak imigrasi. Mereka selalu melakukan razia rutin terhadap warga negara asing yang tinggal di sana.

"Terakhir akhir Mei kemarin, ada yang kejaring 100 orang, terus dibawa ke Kantor Imigrasi 19 orang. Sekarang udah berkurang," kata dia.

Ia menduga banyaknya warga negara asing yang tinggal di Kalibata City adalah karena harga sewanya yang lebih murah daripada hotel. Makanya, para imigran lebih memilih tinggal di Kalibata City.

Sebelumnya diberitakan, Hussein melecehkan dua perempuan di Apartemen Kalibata City. Kini, lelaki itu terancam dideportasi. Kasus ini ditangani Polda Metro Jaya.

Berdasarkan informasi, pelaku melecehkan dua wanita pada waktu berbeda. Dia selalu melakukannya di dalam lift. Perempuan pertama yang ia lecehkan adalah penghuni apartemen yang berstatus mahasiswi dan memakai jilbab pada Senin (22/6/2015). Usianya baru 19 tahun. Hussein mencoba memeluk dan mencium korban di dalam lift.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke petugas satpam. Peristiwa kedua menimpa seorang penghuni perempuan lainnya pada Rabu (24/6/2015). Hussein memegang bokong perempuan itu saat berada di dalam lift. Perempuan itu kemudian melaporkannya ke petugas keamanan apartemen. Lantaran sudah dua kali menerima laporan, satpam kemudian menangkap Hussein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com