"Kami bergerak karena ada laporan masyarakat yang merasa resah akan keberadaan mereka," ujar Kapolsek Metro Setiabudi Ajun Komisaris Besar Arsal Sabhan saat dihubungi, Senin sore.
Alhasil, kepolisian menggelar operasi di dua tempat, yakni Prapatan Kebon Batak Jalan BB, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, dan di bawah jembatan Halte Sentra Mulia, Jalan Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Mereka terbiasa mengamen, tetapi sambil memalak di angkutan umum," ujar Arsal.
Tujuh pria yang ditangkap tersebut adalah DH (22) asal Condet, Jakarta Timur; A alias Panjul (20) asal Condet, Jakarta Timur; RS (18) asal Bulak Kapal, Bekasi; AF (29) asal Menteng Atas, Setiabudi; IC (27) asal Halimun, Manggarai; DH (17) asal Condet, Jakarta Timur; dan IR (20) asal Condet, Jakarta Timur.
Menurut Arsal, dari hasil pengecekan, tidak ada satu pun dari mereka yang membawa senjata tajam. Namun, aksi memalak dan mengancam dari mereka sudah lama meresahkan masyarakat.
Operasi preman ini juga termasuk untuk menjaga situasi kondusif selama bulan Ramadhan. Kepolisian, kata dia, tidak menoleransi setiap bentuk premanisme.
"Tidak boleh ada aksi premanisme. Kami akan galakkan operasi premanisme selama bulan Ramadhan," ujar Arsal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.