Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumahan Ditinggal Mudik Warganya, Polisi Bisa Bangun Posko

Kompas.com - 07/07/2015, 14:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi bisa memberikan perlindungan di perumahan di Kota Bekasi yang ditinggal warganya pulang ke kampung halaman. Selama jumlah warga yang mudik memang banyak sehingga membuat kompleks perumahan tersebut nyaris tidak berpenghuni.

"Jadi enggak hanya di jalur mudik saja, di perumahan pun bisa kita bangun pos," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (7/7/2015).

Siswo mengatakan polisi saat ini sedang meminta ketua RT dan RW setempat mendata jumlah warga yang mudik di wilayah tertentu. Data tersebut menjadi bahan pertimbangan polisi untuk membangun posko.

Apabila suatu kompleks perumahan tidak memiliki sistem pengamanan yang baik selama libur Lebaran, sementara banyak warga yang pulang kampung, polisi yang akan menjaga.

Siswo mengatakan polisi akan berpatroli rumah-rumah yang kosong setiap harinya. Mereka akan berpatroli secara berkala untuk memastikan tidak ada orang asing yang membobol masuk ke rumah warga.

"Jadi polisi lihatin aja satu-satu rumah yang ditinggal penghuninya, misalkan satu hari kita patroli dua kali," ujar Siswo.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Komisaris Hersiantony meminta masyarakat yang tidak mudik untuk membantu mengawasi rumah tetangga yang ditinggal mudik.

Hal itu dinilai bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencuri di wilayah itu. "Tetangga juga harus bantu memperhatikan," ujar Hersiantony.

Dalam Operasi Ketupat Jaya nanti, polisi telah mengatur tempat-tempat yang harus dijaga selama musim mudik lebaran. Di antaranya seperti kantor pemerintahan, tempat ibadah, tempat hiburan, terminal atau stasiun, bank, mal, dan pusat perbelanjaan.

Selain itu, lokasi rawan kebut liar, perumahan yang ditinggal mudik, lokasi rawan tawuran, lokasi rawan street crime, dan tempat pemberangkatan mudik bareng juga akan dijaga.

"Supaya engga ada copet, jangan sampai orang mau berangkat mudik malah udah kehabisan uang," ujar Hersiantony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com