Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Raya, Permintaan Pembantu Infal Mulai Meningkat

Kompas.com - 07/07/2015, 18:30 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendekati hari raya Idul Fitri, banyak warga mulai meninggalkan Ibu Kota, termasuk pembantu rumah tangga (PRT). Sehingga, untuk membantu pekerjaan rumah tangga selama PRT pulang kampung, banyak orang mencari tenaga pengganti (infal).

Hal itu diakui oleh salah satu penyalur jasa tenaga kerja, Rumina, di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Permintaan infal di yayasan tersebut mulai bermunculan sejak sebelum Ramadhan.

"Mulai banyak yang minta jelang Ramadhan, tetapi puncaknya baru nanti H-7," ujar Rumina (45), saat ditemui di kantornya, Selasa (7/7/2015).

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Para pembantu pengganti saat lebaran atau infal menunggu di tempat penyalur tenaga pembantu Bu Gito di kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015). Pembantu infal yang datang dari sejumlah daerah seperti Lampung, Pandeglang, serta Bandung tersebut mendapat bayaran dua kali lipat dari hari biasa. Jelang lebaran permintaan pembantu infal meningkat.
Tenaga infal, kata dia, mulai banyak diminati dalam beberapa tahun terakhir. Karena ada permintaan, makanya semua yayasan penyalur tenaga kerja biasanya menyediakannya. Mereka kebanyakan berasal dari daerah-daerah di Jawa Barat misalnya Cimahi, Sumedang, Tasikmalaya, Pandeglang, dan beberapa kota lainnya.

Sementara, pengguna jasanya merata di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Rumina, perbedaan infal dengan PRT biasa yakni terkait upah. Biasanya infal dibayar secara harian, sehingga hasil yang didapat pun lebih besar.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Para pembantu pengganti (infal), menunggu di tempat penyalur jasa tenaga kerja Bu Gito, di kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015). Pembantu infal tersebut datang dari sejumlah daerah seperti Lampung, Pandeglang, dan Bandung. Jelang hari raya Idul Fitri permintaan pembantu infal meningkat, mereka biasanya mendapat bayaran dua kali lipat dari hari biasa.
"Infal dibayar Rp 120.000-150.000 per hari. Dari kami mematok minimal mereka diperkerjakan selama 15 hari sehingga gajinya berkisar antara Rp 1,8-2,25 juta," jelas Rumina.

Ada pula paket dua bulan untuk mendapat gaji 3 bulan. Satu bulannya, tenaga infal dibayar Rp 1,2-1,5 juta. Menurut wanita yang sudah 25 tahun menggeluti bisnis tersebut, kunci mendapatkan tenaga infal adalah iming-iming gaji yang lebih daripada biasanya. Sebab, mereka harus bekerja selama hari raya.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Para pembantu pengganti (infal), menunggu di tempat penyalur jasa tenaga kerja Bu Gito, di kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015). Pembantu infal tersebut datang dari sejumlah daerah seperti Lampung, Pandeglang, dan Bandung. Jelang hari raya Idul Fitri permintaan pembantu infal meningkat, mereka biasanya mendapat bayaran dua kali lipat dari hari biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com