Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Cari Gara-gara dengan BPK, Ini Alasan Ahok

Kompas.com - 10/07/2015, 21:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku dirinya sengaja mencari gara-gara dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab, dengan peristiwa ini, BPK akan mengaudit dan memeriksa laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara lebih kencang. Kinerja pegawai negeri sipil (PNS) DKI akan menjadi fokus BPK.

"Saya memang mencari gara-gara sama BPK karena mereka pasti akan mengincar Bapak, Ibu habis-habisan. Kalau saya sih enggak takut, kecuali Bapak, Ibu, setor uang ke saya, baru saya takut, tapi DKI akan diincar habis-habisan. Ini yang saya suka," kata Basuki saat memimpin penandatanganan pakta integritas kinerja SKPD dan UKPD dengan Gubernur di Balai Kota, Jumat (10/7/2015).

Ia mengaku sudah melakukan hal yang sama sejak menjadi Bupati Belitung Timur. Meski demikian, lanjut dia, apabila ada kesalahan audit BPK, ia mengimbau seluruh PNS DKI bersatu dan melawan kriminalisasi. Basuki mengaku berani melawan BPK. Ia menginginkan adanya audit laporan keuangan yang transparan dan terbuka. Di satu sisi, Pemprov DKI dapat menjadi model bagi provinsi lainnya di Indonesia atas transparansi anggaran.

"Saya sayangkan dulu suku dinas masih berani main, kasih nama pekerja harian lepas (PHL) fiktif sampai 8.000 nama. Setelah saya cek ternyata pegawai kebersihan swasta semua. Kok ya BPK enggak ketemu kecurangan itu dari dulu," kata Basuki.

"Tapi, ya sudahlah sejak di Belitung Timur saya memang sengaja suka cari ribut sama LSM (lembaga swadaya masyarakat), wartawan tanda kutip, dan BPK. Saya senang dapat auditor gratis," kata Basuki.

Selain itu, Basuki menilai masyarakat juga dapat menjadi auditor. Basuki mengatakan, sistem e-budgeting memungkinkan masyarakat mengawal anggaran Pemprov DKI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com