"Kami akan kooperatif dengan kepolisian, (perlu) data apa, kualitas pipa pun dari pemborong akan kami sampaikan," kata Direktur Factory 1 PT Mandom Indonesia, Tugiyono, kepada wartawan dalam jumpa pers di Hotel Mahakam, Jakarta Selatan, Minggu (12/7/2015).
Pihaknya berjanji akan membantu kepolisian dalam menyelidiki kasus ini. Sampai saat ini, pihak perusahaan belum dapat mengumumkan apa penyebab ledakan, apakah karena masalah pada instalasi atau kelalaian. PT Mandom menyerahkan penyelidikan tersebut pada aparat berwajib.
Presiden Direktur (CEO) PT Mandom Indonesia, Muhammad Makmun Arsyad, mengatakan, ledakan terjadi pada Jumat (10/7/2015) tepatnya pukul 09.18 di sebagian area produksi perusahaan tersebut.
Yang terbakar adalah area pengisian produk aerosol yang menggunakan gas. Diduga, lanjutnya, kebakaran dipicu oleh ledakan gas di perusahaan itu.
"Namun saat ini penyebab yang pasti dari ledakan belum dapat dipastikan dan sedang dalam penyelidikan yang berwenang," ujar Makmun.
Adapun kebakaran yang terjadi di PT Mandom Indonesia Tbk itu menewaskan lima orang pekerja pabrik tersebut. Lima korban tewas mengalami luka bakar yang mencapai 100 persen. Terakhir, salah seorang korban luka juga meninggal dunia pada Minggu pagi di RS Pusat Pertamina.
Hingga saat ini, masih sekitar 52 orang masih dirawat dalam kasus tersebut. Para korban dirawat dibeberapa rumah sakit seperti RSCM, RSPP, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.