"Jangan karena sudah pulang lalu sudah. Ini yang kita enggak tahu, apa motivasi si penculik melakukan ini," ujar Arist ketika dihubungi, Selasa (21/7/2015).
Arist mengatakan, si penculik pasti tahu bahwa ada banyak kamera closed circuit television (CCTV) yang tersebar di Pusat Grosir Cililitan (PGC) sehingga si penculik pasti menyadari gerak-geriknya yang terekam kamera.
Sudah tahu sedang direkam, kata Arist, penculik itu malah santai membawa SE pergi dengan mudah. Hal itu menjadi salah satu hal yang harus diusut oleh polisi.
Selain itu, kata Arist, polisi juga tidak dapat mengabaikan fakta bahwa SE telah dikembalikan ke rumahnya. Meski belum diketahui siapa yang mengirim SE pulang dengan taksi, besar kemungkinan, orang tersebut adalah si penculik.
Arist mengatakan, polisi pun harus mencari tahu alasannya memulangkan SE dan apa yang terjadi selama SE diculik. "Itu semua harus dicari tahu. Si pelaku harus tetap diusut," ujar Arist.
SE dilaporkan hilang diculik saat berada di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa gadis itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Namun, kini SE dikabarkan telah kembali ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.