Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Bangun Rusun di Lahan yang Diributkan Anggota DPRD

Kompas.com - 23/07/2015, 15:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan lahan di Jalan Rawasari Selatan, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat yang telah digusur tadi pagi akan digunakan untuk membangun rusunawa. Basuki mengatakan Pemerintah Provinsi DKI memang sedang gencar mencari lahan untuk dibangun rusun.

"Kita mau ambil karena mau buat rusun. Termasuk tanah merdeka di Cilincing itu kan dibuat parkir truk, padahal lahannya begitu luas. Kenapa sih enggak dibikinkan rusun saja? Bawahnya baru tempat parkir," ujar Basuki. [Baca: Dihalangi Anggota DPRD, Ahok Tetap Tertibkan Lahan di Cempaka Putih ]

Ahok, sapaan Basuki mengatakan banyak aset-aset milik Pemerintah Provinsi DKI yang diambil oleh pihak lain. Dia pun heran ketika Pemprov DKI malah dibilang mencari gara-gara ketika ingin mengambil alih aset kembali.

Contohnya seperti penertiban yang dilakukan Pemprov DKI di Cempaka Putih Timur tadi pagi. "Aset DKI itu memang rata-rata kerjasama sama orang dan didudukin abis. Kita mau ambil balik malah dituduh cari gara-gara. Padahalkan enggak, kita mau ambil aset saja. Nurut aturan saja kok. Memang nasib saya saja ribut terus sama orang," ujar dia. [Baca: Ini Alasan Anggota DPRD DKI Halangi Penertiban Lahan di Cempaka Putih]

Sebelumnya, penertiban lahan DKI di Jalan Rawasari Selatan, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat yang dilakukan hari ini mendapat perlawanan dari ormas dan satu anggota DPRD.

Seperti dikutip dari beritajakarta.com, salah seorang anggota DPRD DKI Elisabeth CH Mailoa melakukan perlawanan terhadap aparat ketika penertiban dilakukan.

Dia bahkan mengancam akan melaporkan hal tersebut kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Pagi tadi, dia juga membawa massa dari sebuah ormas.

Sebab, Elisabeth beralasan bahwa lahan yang ditertibkan merupakan tanah wakaf dan bukan tanah milik Pemprov DKI. "Saya ini anggota DPRD, jangan kalian sembarangan semua, saya lapor kalian ke ketua DPRD. Nanti, saya juga bawa ini ke kementerian," ujar Elisabeth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com