"Sekarang sekitar 10 sampai 15 bus sedang stop beroperasi," ujar Widodo ketika dihubungi, Selasa (28/7/2015).
Widodo mengatakan, aksi mogok yang mereka lakukan akibat ketidaksetujuan para sopir dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI di Jalan Jatibaru, Tanah Abang.
Widodo mengatakan, akibat rekayasa lalu lintas tersebut, sopir Kopaja 502 harus memutar jalan cukup jauh dan tidak bisa lagi berhenti di Stasiun Tanah Abang. Pendapatan mereka pun menjadi berkurang.
Menurut Widodo, para sopir kecewa karena angkutan lain tidak ditindak meski telah melanggar rekayasa lalu lintas yang dibuat Dishub DKI di Stasiun Tanah Abang. Sedangkan ketika Kopaja 502 mengikuti pelanggaran itu, mereka justru ditindak.
"Memang itu sudah semenjak pergeseran jalur di Tanah Abang, sekitar 3 bulan ini. Penumpang yang dari stasiun bingung, sopir yang tadinya dapet penumpang di sana jadi enggak," ujar Widodo.
Pantauan Kompas.com, sejak tadi pagi, bus Kopaja 502 tidak melintas Jalan Proklamasi. Satu jam kemudian, bus tersebut tidak kunjung lewat. Salah seorang warga, Wawan, juga mengaku tidak menemukan bus Kopaja 502 pagi ini. Padahal, dia biasa menaiki bus tersebut untuk menuju ke Jalan Kebon Sirih.
Wawan mengatakan, bus Kopaja 502 saat ini memang tidak lagi berhenti di Stasiun Tanah Abang. Bus yang ingin menuju stasiun akan langsung naik melalui Jalan Layang Jati Baru.
Bagi Wawan yang ingin menaiki bus Kopaja 502, dia harus berjalan kaki sampai ujung Jalan Layang Jati Baru terlebih dahulu untuk menemukan kopaja itu.
"Jadi sudah enggak bisa langsung naik dari stasiun lagi. Untuk hari ini malah enggak ada kopaja. Akhirnya tadi saya naik bajaj," ujar Wawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.