Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Grogol Tolak Operasi Daging Murah

Kompas.com - 11/08/2015, 15:25 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Operasi daging murah yang digelar Pemprov DKI bersama PD Dharma Jaya di Pasar Grogol mendapat penolakan dari pedagang daging. Menurut Koordinator Pedagang Daging Sapi Pasar Tambora, Aling (42), waktunya tidak tepat.

"Momennya kurang pas. Masa kita lagi enggak jualan, mereka enak-enakan mau jual di sini. Ya jelas kami menolak," kata Aling di Pasar Grogol, Selasa (11/8/2015).

Menurut Aling, tindakan Sudin KPKP tersebut tidak berpihak kepada para pedagang. Karena itu, saat pihak pemerintah berupaya bernegosiasi, hal tersebut tidak ditanggapi serius oleh para pedagang.

Salah satu pedagang, Mardi (39), menyebut tidak ada sosialisasi dari pihak pemerintah soal operasi pasar daging murah. Dia khawatir, operasi tersebut akan memengaruhi calon pembeli dengan perbandingan harga yang signifikan.

"Takutnya, nanti konsumen membandingkan harga. Harusnya kan pemerintah koordinasi dulu dong," ujarnya.

Seorang pembeli daging, Asni (34), mengaku senang ada operasi pasar. Namun, dia berharap agar harga daging sapi kembali normal.

"Kita sih pengennya harga balik normal lagi. Kalaupun naik, jangan terlalu tinggi," kata pedagang bakso itu.

Operasi daging murah dilakukan pihak Sudin KPKP Jakarta Barat guna menekan harga serta mengatasi kelangkaan daging sapi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini. Pihak Sudin mematok harga Rp 85.000 per kilogram bagi para pembeli yang didominasi pedagang bakso atau pemilik warung makan.

Para pedagang daging melakukan aksi mogok sejak Sabtu 9 Agustus 2015 hingga hari ini. Para pedagang, mulai dari pasar tradisional seperti Pasar Slipi, Pasar Tomang Barat, dan Pasar Jembatan Dua, memilih mogok berjualan lantaran sulit dan mahalnya harga daging sapi dari pemasok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com