Hal itu, kata Basuki, terjadi terhadap dirinya. Warga Jakarta lebih memilih latar belakang calon pimpinannya ketimbang kesamaan SARA. Pasangan Joko Widodo-Basuki mampu mengalahkan calon petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli pada Pilkada DKI 2012.
"Makanya, saya sampaikan kepada mereka, saya hari ini jadi gubernur karena nasib baik saja. Sebetulnya, saya masih wakil gubernur, gubernurnya masih Pak Jokowi. Karena Indonesia butuh presiden, kami 'pinjemin' gubernur DKI jadi presiden," kata Basuki.
Kendati demikian, Basuki mengatakan, Pilkada DKI 2017 akan menjadi pembuktiannya, apakah ia benar-benar bisa memikat warga DKI Jakarta tanpa peran Jokowi. Sebab, menurut Basuki, warga lebih banyak menyenangi sosok Jokowi dibanding dirinya saat Pilkada DKI 2012 lalu.
"Kalau saya terpilih lagi (jadi gubernur pada Pilkada) 2017, ini membuktikan saya betul-betul dipilih jadi gubernur DKI sehingga membangkitkan percaya diri anak muda yang dengan latar belakang suku agama ras yang dianggap minoritas, apalagi di kampung kamu yang dianggap prioritas," kata Basuki.