Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakarta Barat Sebut Kemarahan Ahok Terpancing SMS Gelap

Kompas.com - 14/08/2015, 12:33 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi membantah telah menaikkan jabatan pegawai negeri sipil yang kinerjanya tidak baik. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku telah memperingatkan Anas berkali-kali agar tidak main-main dalam hal mengangkat pegawai yang tidak kompeten.

Anas menjelaskan, permasalahan ini berawal saat ada mutasi pegawai di lingkungan pemerintah kota Jakarta Barat. Dari keputusan Anas selaku Wali Kota yang memindahkan sejumlah pegawai, ternyata tidak disambut baik oleh pegawai yang bersangkutan.

Pegawai-pegawai yang tidak mau dipindah ke tempat lain itu pun berupaya dengan segala macam cara agar mereka tidak jadi dipindahkan, salah satunya dengan berpura-pura sebagai warga dan lapor langsung ke Ahok melalui SMS atau pesan singkat.

"Pada enggak terima dipindah. Padahal, PNS itu yang dipindah sudah dinilai berdasarkan kinerjanya. Pemindahan itu kan juga buat penyegaran mereka, tapi pada keberatan. Ada yang sudah empat sampai lima tahun, kita pindah."

"Akhirnya, pada beli nomor sementara yang sekali pakai buang buat lapor ke Pak Gubernur. Kirim SMS gelap," kata Anas kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2015).

Menurut Anas, ada tiga alasan mengapa pegawai yang seharusnya dimutasi tidak mau dipindah. Pertama, karena sudah nyaman dengan pekerjaannya saat itu dan tempat kerjanya jarang ada masalah, kedua karena sulit berinteraksi dengan lingkungan kerja yang baru, dan ketiga tidak mau diberi pekerjaan yang lebih berat.

Padahal, para pegawai yang kinerjanya dinilai bagus, justru dipindah ke tempat yang lebih sulit dengan harapan bisa memajukan tempat tersebut. Sedangkan bagi pegawai yang malas, dipindah ke tempat lain yang lingkungannya bisa membuat dia menjadi rajin, seperti tempat yang pekerjaannya banyak dan tempat yang ritme kerjanya lebih tinggi.

Para pegawai yang menolak dipindah itu, dituding Anas, sebagai pihak yang mengadukan informasi palsu kepada Ahok. Hal itu dilakukan supaya mereka yang mengatasnamakan warga meminta Ahok agar nama yang mereka tulis sendiri tidak jadi dipindah ke tempat lain.

Menurut Anas, dia tidak perlu melaporkan hal tersebut kepada Ahok. Jika Ahok ingin mengecek kebenarannya, Anas sarankan agar Ahok bisa langsung menghubungi nomor yang mengadukan hal tersebut.

"Pak Gubernur bisa telepon ke nomor yang kirim SMS gelap itu, pasti sudah enggak aktif. Itu nomor sekali pakai langsung dibuang yang punya," ujar Anas.

Menurut Anas, kelakuan pegawainya yang seperti itu sudah ada sejak lama. Namun, dia tidak terlalu memusingkan hal tersebut.

"Pokoknya kita tetap jalankan apa yang sudah diinstruksikan oleh Pak Gubernur. Jalan terus saja," ujar dia. (Baca: Dengan Nada Tinggi, Ahok Peringatkan Wali Kota Jakarta Barat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com