Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ony Nekat Tipu Pejabat Polisi dari Dalam Lapas karena Utang untuk Beli Sabu

Kompas.com - 17/08/2015, 13:41 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penipu sejumlah pejabat Polri, Ony Suryanto (32), mengaku kembali menipu untuk membayar utang setelah dia membeli narkoba di dalam Lapas Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat, selama mendekam dari tahun 2014.

Orang yang sempat mengaku-ngaku sebagai Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti ini berutang sampai puluhan juta rupiah kepada temannya sesama napi yang menjual narkoba jenis sabu.

"Utangnya Rp 20 jutaan. Waktu di sebelah, saya utang kayak gitulah. Utang beli itu (sabu). Pas dioper di sini, (utang) lagi," kata Ony saat berada di halaman Lapas Kelas II A Salemba, Senin (17/8/2015). (Baca: Ada Napi Tipu Pejabat Polri dari Lapas, Kalapas Salemba Akui Kecolongan)

Selama di lapas, Ony mengaku telah beberapa kali berpura-pura sebagai Kadiv Propam Polri, Wakapolri, dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Ony menelepon sejumlah pejabat Polri yang tingkatnya di bawah pangkat pejabat polisi yang dia perankan, dengan dalih meminta bantuan menyetor sejumlah uang untuk keperluan tugas ataupun keperluan pribadi.

Dari hasil menipunya itu, Ony mengaku hanya bisa mengumpulkan Rp 11 juta. Uang tersebut dia terima dengan cara ditransfer ke rekening yang dia buat melalui orang di luar lapas yang membantunya.

"Untuk pengambilan uang (hasil menipu), dibantu orang lain. Ada juga keterlibatan orang dalam lapas. Petugas lapas bekerja sama dengan pelaku," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti di Polda Metro Jaya.

Saat ini, Ony kembali ditahan oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya atas dasar dua laporan dari pejabat Polri yang pernah ditipu belum lama ini.

Polisi masih menyelidiki siapa yang mengedarkan sabu kepada Ony, dan oknum petugas lapas yang membantunya melakukan penipuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com