"Lumayan Mas kalau dijual lagi. Daripada kayunya enggak kepake, mendingan jual lagi," ungkap Aji (24), warga Jakarta Timur, Minggu (23/8/2015).
Pemuda tersebut mengaku sudah dua hari terakhir memunguti kayu-kayu sisa bangunan rumah warga Kampung Pulo dalam dua hari terakhir. Aji mengangkutnya menggunakan gerobak dan dijual lagi seharga Rp 100.000 per gerobak.
"Saya sih dari kemarin sudah ngumpulin kayu sisa bongkaran. Ada banyak kok yang mungutin kayu. Untung-untungan saja, kalau dapat banyak, ya bisa jual banyak," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, beberapa warga tinggal mengumpulkan potongan kayu yang berserakan di sekitar puing pembongkaran. Namun, ada juga warga lainnya yang menggunakan alat bantu berupa palu atau gergaji.
Seorang warga lainnya, Jarmuni (55), mengaku memborong kayu-kayu tersebut dengan sebuah mobil pikap.
Menurut Jarmuni, untuk sekali angkut, dia membayar kepada buruh sebesar Rp 150.000. Setelah itu, Jarmuni akan menjual kembali kayu tersebut ke pihak restoran atau rumah makan.
"Paling saya beli satu rit Rp 150.000. Nanti saya jual lagi Rp 300.000," katanya.
Sementara itu, ada juga warga lainnya yang mengumpulkan besi bekas untuk dijual per kilogram. Dodi (26) mengaku sudah mengantongi Rp 150.000 sejak dua hari terakhir. "Harga satu kilogramnya sekitar Rp 3.000 hingga Rp 5.000. Tergantung kondisi besinya. Kemarin saya dapat 25 kilogram," ujar Dodi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.